REDAKSI8.COM, SAMARINDA – Wakil Ketua DPD RI sekaligus bakal calon Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Mahyudin mendorong Ekonomi Maju dan Berkeadilan dengan Energi Baru Terbarukan, sehingga tidak bertumpu pada sektor pertambangan dan penggalian.
“Selama ini kan di Kalimantan khususnya di Kaltim banyak bergantung dengan galian atau tambang batu bara, bahkan PDRB pada tahun 2022 itu naik menjadi 52,43 persen,”cetusnya saat diwawancarai langsung di acara Ruang Dialog Kaltim KEREN di Cafe Bagios, Basuki Rahmat Samarinda, pada Sabtu (01/06/2024) malam.
Dia berpendapat, energi pasti akan habis yang diperkirakan tidak sampai 10 tahun. Dari situ Ia berargumen, ekonomi di Kaltim perlu bertransformasi, yang semula bergantung dengan sumber daya alam dan tidak bisa diperbarui itu ke sumber daya alam yang bisa diperbarui.
Mahyudin menyebut, ada sejumlah langkah dalam mewujudkan ekonomi maju dan berkeadilan, diantaranya pemantapan ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi maritime, peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan, penguatan kerja sama dan kemitraan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi serta Usaha Besar.
Lalu, percepatan transformasi ekonomi melalui pengembangan industi pengolahan berbasis sumber daya alam serta berbasis EBT.
“Misalnya, industri kelapa sawit dengan turunannya, maksudnya turunan itu tidak boleh industri kita mengekspor CPO, tapi produksinya harus ada di Kaltim,”paparnya.
Setidaknya lebih jauh, industri-industri baru mesti lahir di Kaltim. Kemudian energi listrik di produksi mengandalkan air seperti yang di bangun pemerintah di Kayan.
“Itu kan bagus tu pembangkit listrik tenaga air. Intinya penggunaan fosil atau sumber daya alam itu segera harus diantisipasi karena barangnya pasti habis,” jelas mantan Bupati Kutai Timur.
Baginya, Kaltim sekarang berada dalam dua tantangan besar, yaitu mencari sumber pendapatan lain dari SDA yang bisa diperbarui dan pendapatan yang bertumpu pada sumber daya manusia.
“Pertama mencari sumber pendapatan dari SDA yang bisa diperbaruhi kedua mencari pendapatan yang bertumbuh pada SDM, salah satunya industrialisasi,” tukasnya.
Sehingga industrialisasi yang akan dibangun, Kaltim akan mempunyai kawasan Maloy Batuta yang dapat di optimalkan.
“Jadi industri bisa menyerap tenaga kerja. Misal saja batu bara masih ada harusnya batu bara nya tidak di ekspor dalam bentuk nonmaterial, kan bisa di grasifikasi jadi metanol dan sebagainya,” pungkasnya.