REDAKSI8.COM – Sejak masuknya pandemic covid-19 pada awal Bulan Maret lalu, Dunia Pendidikan di tanah air telah terjadi pergeseran metode pembelajaran, dari yang awalnya bertatap muka terpaksa harus jarak jauh.
Metode pembelajaran jarak jauh sempat dinilai kurang begitu afektif bagi siswa-siswi khususnya Sekolah Dasar. Melalui bermacam program pembelajaran, Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI) terus melakukan pengembangan metode belajar untuk para siswa-siswi sekolah.
Salah satunya dengan mengeluarkan website yang bisa diakses seluruh kalangan, baik dewan guru, para siswa hingga orang tua murid. Ketik saja dimesin pencarian manapun belajar.kemendikbud.go.id atau ketik Portal Rumah Belajar. Masuk ke dalam website tersebut anda akan disuguhkan berbagai macam konten dan fitur yang sangat ideal untuk pembelajaran jarak jauh.
Akan tetapi menurut Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Landasan Ulin Barat Kota Banjarbaru, Siti Hamdah, para pengguna web tersebut haruslah login atau mendaftarkan diri terlebih dahulu sebagai peserta Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Informatika (Pembatik) sebelum mengakses segala macam fitur di dalamnya.
“Ini sangat dianjurkan khususnya dulu kepada para dewan guru pengajar. Karena ini sangat berkaitan dengan persoalan kita saat ini harus belajar online di masa pandemic covid-19,” ujarnya kepada reporter Redaksi8.com, Kamis (22/10).
Namun Ia menerangkan, sebelum menjadi peserta Pembatik para guru haruslah mendaftarkan diri terlebih dahulu di simpatika yang merupakan salah satu fitur di dalam rumah belajar. Dimana nanti para guru akan dihadapkan dengan 4 level tantangan yang harus dileawti.
Level pertama paparnya ada literasi, para peserta akan diberikan pengetahuan tentang bagaimana cara memanfaatkan internet secara bijak serta penggunaan teknologi dan informatika. Untuk bisa naik kelevel selanjutnya peserta diwajibkan bisa menjawab berbagai soal dengan batas nilai yang harus dilewati.
Level kedua sambungnya, merupakan level implementasi yang mengharuskan para peserta mengimplementasikan segala bentuk pengetahuan pada level sebelumnya.
“Kemarin kita diminta membuat video vlog seperti yang sudah diajarkan pada level pertama,” ungkap Hamdah yang juga sebagai Bendahara PGRI Kota Banjarbaru.
Dilevel ketiga, peserta ditugaskan membuat media pembelajaran interaktif yang tingkatannya lebih tinggi dari cara membuat video vlog. Terakhir level empat, segala bentuk pengetahuan yang diperoleh dibagikan kepada para guru lain baik secara tatap muka seperti seminar, webinar atau menggunakan media online.
“Keuntungannya mengakses portal rumah belajar semua konten baik untuk sekolah tingkat PAUD, SD, SMP, SMA, SLB bahkan paket A, B dan C serta bank soal juga tersedia. Jadi kalau para murid juga ingin mengaksesnya silahkan buka saja dimanapun dan kapanpun menggunakan PC maupun Android masing-masing,” jelas Hamdah.
Apalagi saat ini lebih jauh kepada Redaksi8.com, Kemendikbud telah menyalurkan bantuan paket kuota internet untuk para siswa-siswi setiap sekolah sebesar 42 Gb. Pemanfaatannya diantaranya 5 Gb untuk umum 37 Gb untuk internet belajar.
“Sangat bagus dan saya juga ikut menganjurkan para guru mengarahkan kuota tersebut untuk mengakses rumah belajar agar kuota yang diperoleh bisa maksimal dimanfaatkan,” sarannya.
“Di dalam laman web itu ada banyak video belajar yang diupload dari seluruh guru yang ada di indonesia, bahkan ada juga edugame, game yang mengedukasi. Tentu itu perlu kuota internet. Tapi yang paling utama akses tersebut semuanya gratis,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Tri Hayat Ari Wibowo berpendapat, Sangat mendukung program kemdikbud melalui portal rumah belajar.
Sebagai guru katanya harus kreatif memanfaatkan seluruh sumber belajar sebagai bahan pelajaran. Melalui portal rumah belajar, guru dapat manfatkan konten di dalamnya dalam rangka memperkaya materi pembelajaran.
“Karena itu, dimasa pandemi ini kami menghimbau para guru untuk manfaatkan media pembelajaran ini sebagai salah satu solusi memperkaya pembelajaran di sekolah,” tutupnya.