Rabu, 18 Juni 2025
  • Login
  • Register
Redaksi 8
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
Redaksi 8
No Result
View All Result

Tapai Gambut Yang Memikat

Masih Terkendala Dengan Kualitas Bahan Mentah

Ramadhani MTD. by Ramadhani MTD.
25 Februari 2018
A A

Pembuatan Tapai gumbili (singkong) menjadi usaha utama penunjang perekonomian keluarga Mulkani

Share on FacebookShare on TwitterWhatsapp

Masih Terkendala Dengan Kualitas Bahan Mentah

REDAKSI8.COM , Perjuangan Ira dan sang suami Mulkani selama 20 tahun menjajakan Tapai Singkong dan Tapai Beras, masih belum membuahkan hasil yang maksimal. Sebab, usaha mereka banyak terkendala kualitas bahan mentah yang kurang baik, sehingga sulit untuk meningkatkan kualitas produk.

“Awalnya suami saya yang berjualan tapai, ketika beberapa tahun, tapai semakin banyak diminati, dan sekarang Alhamdullilah, kami memiliki banyak pelanggan,” kata Ira Wati, Pengusaha Tapai Singkong dan Tapai Beras,d i Desa Pematang Panjang, Kecamatan Gambut, panjang lebar saat ditemui Redaksi8.com .

Untuk saat ini ia hanya bisa meraup keuntungan yang bisa dikatakan belum banyak, namun ia bersyukur sudah bisa memperbesar bangunan rumahnya. Penghasilan bersih menjual Tapai Singkong dan Tapai Beras yang sudah jadi, menurut kalkulasinya setiap minggu, mampu mencapai sekitar Rp. 670 ribu sampai Rp. 800 ribu.

Berdasarkan hasil perhitungannya, untuk modal awal pembuatan Tapai Singkong adalah sebesar Rp. 120 ribu yang terdiri dari, harga singkong Rp. 40 ribu per 20 kg. Kemudian harga daun pisang Rp. 30 ribu per 15 helai, harga ragi sebesar Rp. 20 ribu per 50 biji, dan yang terakhir harga kayu bakar seukuran setengah meter, seharga Rp. 30 ribu per 100 batang. Penjualan Tapai sendiri harganya mampu mencapai Rp . 90 ribu per 20 kg.

LihatJuga :

Gelar Rapat Pemantapan MTQ Tingkat Kalsel Di Kabupaten Banjar. Bupati Saidi Mansyur: Mari Jadi Tuan Rumah yang Membanggakan

Warga Desa Bincau Semarakkan Lomba Pekarangan Pangan Bergizi: Wujudkan Ketahanan Pangan dari Halaman Sendiri

Babinsa Ikut Turun Tangan, Lawan Stunting Lewat Posyandu Gizi Sehat di Martapura

Angkutan Gratis untuk Santri, Hadiah Manis Pemkab Banjar di Awal Tahun Ajaran

“Sampai saat ini, paling sedikit orang membeli tapai ditempat saya dari 60 sampai 80 kg per 3 hari,” katanya.
Kalau dari modal awal Rp. 120 ribu, maka harga jual Tapai Singkong Rp. 90 per 20 kg. Kalau dikalikan dengan banyaknya jumlah yang dijual, yang berkisar dari 60 – 80 kg, maka total uang yang didapat senilai Rp. 270 ribu sampai Rp. 360 ribu itupun per 2 hari.

Ditambah lama waktu fragmentasi, jika dalam seminggu mampu membuat tapai sebanyak 3 kali, maka dana yang diperoleh sebesar Rp. 810 ribu sampai 1,8 juta. “Biasanya kentungannya memang berkali lipat. Itu pun kalau tapai habis semua,“ sahutnya sambil mengupas kulit singkong.

Tapai Beras Lebih Singkat

Sementara, untuk modal Tapai Beras sebesar Rp. 140 ribu, terdiri dari harga Beras Ketan Rp.70 ribu, kemudian harga biji katu Rp.7 ribu 5 ratus per setengah kg. Beras ketan 5 liter itu mampu membuat 350 biji Tapai. Jika dihitung dengan harga jual senilai Rp. 140 ribu per 350 biji Tapai Beras, maka keuntungan bersih setelah dihitung dengan dikurangi modal Rp.77.500 adalah sebesar Rp. 62.500 per hari, dikalikan 7 hari maka penghasilan bersihnya mencapai Rp. 437,5 ribu. Itu jika dalam satu hari dia mampu membuat Tapai Beras dengan banyak bahan 5 liter, dan itu jika terjual habis.

“Kalau hari-hari besar, seperti hari raya Idul Fitri, pemesanan Tapai Beras mampu mencapai 200 liter sehari Ya, Alhamdulillah masih cukup untuk makan sehari-hari, “ katanya dengan senyuman.

Wanita yang memiliki 5 orang anak ini sedikit berbagi tips proses pembuatan Tapai Beras dan Tapai Singkong. Pertama –tama singkong yang dibeli dikupas terlebih dahulu, kemudian dipotong bebererapa bagian sesuai pesanan, lalu dicuci sampai bersih, lanjut di rebus sampai matang.

Singkong mentah yang dibeli dikupas dan dibersihkan sebelum diproses ke perebusan dan peragian

Singkong yang sudah matang diletakan di atas alas yang sudah disiapkan, guna mendinginkan singkongnya. Setelah dingin barulah singkong ditaburi dengan ragi yang sudah dihaluskan sebelumnya, dan singkong siap untuk difragmentasi selama kurang lebih 2 hari agar hasilnya maksimal.

Kalau pada Tapai Beras, proses pembuatannya sedikit lebih mudah dibanding Tapai Singkong. Pertama beras dicuci, lanjut di rendam selama 2 jam, setelah itu beras diangkat dan ditaburi bubuk dari katu secara merata, dan yang terakhir dikukus dengan daun pisang selama 1 jam, setelah itu Tapai Beras siap di nikmati.

“Selama ini kami terkendala pada kualitas bahannya, terutama pada singkong, kadang-kadang singkong yang dibeli kurang bagus, bahkan pernah hampir semua singkong yang dibeli dari petani kualitasnya sangat kurang baik semuanya,“ lirihnya

Selain itu dia juga menyampaikan kendala lain yang dihadapinya ketika musim buah tiba. Sebab usaha yang dimilikinya akan macet, lantaran orang lebih memilih membeli buah, karena tapai sudah dikonsumsi sehari-hari.
“Saya berharap kalau bisa petani singkongnya bisa diberi bimbingan dan pelatihan atau dikasih pupuk unggul, agar singkong yang ditanam menghasilkan kualitas bagus, bahkan lebih bagus lagi kalau ukurannya bisa lebih besar,“ harapnya.(ramadhani/dok)

Share40Tweet25Send

Related Posts

Fluktuasi Harga Bawang Jelang Idul Adha 2025, Ada Yang Mahal?

Fluktuasi Harga Bawang Jelang Idul Adha 2025, Ada Yang Mahal?

by Irma Dahliana
4 Juni 2025

REDAKSI8.COM, BANJARBARU - Jelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijiriah, sejumlah bahan pokok (bapok) di Pasar Bauntung, Kota Banjarbaru mulai...

Gelar Musdesus, Desa Tarantang Resmi Bentuk Koperasi Merah Putih

Gelar Musdesus, Desa Tarantang Resmi Bentuk Koperasi Merah Putih

by Dani Ismail
24 Mei 2025

KUALA KAPUAS, REDAKSI8.COM - Pemerintah Desa Tarantang, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas membentuk koperasi merah putih. Pembentukan koperasi merah putih dilakukan...

Tekan Inflasi, DKP3 Banjarbaru Gelar Pasar Murah Bersubsidi

Tekan Inflasi, DKP3 Banjarbaru Gelar Pasar Murah Bersubsidi

by Irma Dahliana
24 April 2025

REDAKSI8.COM, BANJARBARU - Dalam rangka pengendalian in2flasi sekaligus memperingati Hari Jadi Kota Banjarbaru ke-26 tahun, Pemerintah Kota (Pemko) melalui Dinas...

Load More

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING

  • Kampung Pejabat Banjarbaru Masuk Situs 12 Geopark Meratus

    Kampung Pejabat Banjarbaru Masuk Situs 12 Geopark Meratus

    100 shares
    Share 40 Tweet 25
  • Satu Terduga Pencuri Peralatan Tower Ditemukan Tewas Usai Lompat ke Jurang Sedalam 50 Meter

    87 shares
    Share 35 Tweet 22
  • DPW Tani Merdeka Kalimantan Selatan Resmi Dilantik, Siap Dukung Kedaulatan Pangan Nasional

    87 shares
    Share 35 Tweet 22
  • Panggung Utama Megah dan Persiapan Capai 70 Persen, Banjar Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Kalsel ke-36

    85 shares
    Share 34 Tweet 21
  • Bupati Kotabaru Tinjau Lokasi Pembangunan Stadion Berstandar Nasional

    145 shares
    Share 58 Tweet 36

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia – Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tim Redaksi
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Login
  • Sign Up

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia - Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In