REDAKSI8.COM – Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) ‘Farm Jaya’ Desa Pangkoh Sari Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi. Berkolaborasi dengan Kemitraan Partnership melalui program Revitalisasi Ekonomi Desa Peduli Gambut, kegiatan itu berlangsung di Halaman Kantor Desa Pangkoh Sari, Sabtu (14/12).

Diikuti puluhan peternak sapi se Desa Pangkoh Sari, kegiatan tersebut menurut Kepala Desa Pangkoh Sari Nur Hidayat, bertujuan untuk memaksimalkan kapasitas dan penguasaan teknologi para peternak membuat kotoran sapi menjadi pupuk dan bernilai ekonomis. Lantaran sambungnya, beternak sapi merupakan satu-satunya usaha yang potensinya sangatlah besar jika di geluti dengan serius.
“Jumlah sapi di desa ini lebih dari 350 ekor. Sementara Jumlah Kepala keluarganya ada sekitar 550 jiwa. Logikanya kalau satu KK satu sapi berati besar harapan usaha ini cepat berkembang dong,” bebernya kepada reporter ini.

Selain itu katanya, dari hasil pelatihan, pihaknya akan melakukan tindak lanjut pengembangan usaha Bumdes yakni menambah unit usaha Pengolahan pupuk organik (UPPO).
“Para peternak nanti bisa bermitra dengan bumdes, dengan membawa pupuk olahannya ke tempat kami. Nanti kami coba pasarkan. Tidak hanya masyarakat, bumdes kita pun terlihat sedikit lebih hidup,” jelas Nur Hidayat.
Lebih jauh kepada Redaksi8.com, hasil penjualan pupuk itu diharapkan bisa diperuntukan penambahan ternak. Supaya masyarakat yang belum memiliki sapi dirumahnya termotivasi membuka usaha ternak sapi.
“Makin banyak sapi berati makin banyak kita bisa bikin pupuk,” imbuhnya.
“Kita juga dapat memaksimalkan lahan-lahan tidur yang ada, agar menjadi padang rumput bagi pakan ternak kita disini. Hal ini juga guna mengurangi resiko kebakaran lahan gambut kan,” harap pria yang akrab disapa Dayat.
Sementara itu salah seorang peternak sapi Desa Pangkoh Sari, Basuki mengaku, adanya pelatihan oleh Balai pengkajian Teknologi Pertanian (Balitbangtan) Kalimantan Tengah, sangatlah membantunya. Tidak hanya bisa dijual, pupuk tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk keperluan tanaman sayur mayur di lingkungan rumahnya.
“Kalau boleh bumdes nanti kasih kita fasilitas kaya atap atau terpal untuk kandang sapi kami, supaya pupuknya bagus. Nanti terkena terik metahari dan hujan, bisa mengurangi kualitas pupuknya kan,” ingin Basuki.

Diketahui pelatihan tersebut juga dihadiri seluruh perangkat desa dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), serta fasilitator Desa Peduli Gambut Kecamatan Pandih Batu. Pelatihan diisi langsung oleh Peneliti dari Balai pengkajian Teknologi Pertanian (Balitbangtan) Kalimantan Tengah, Bambang haryanto, S.Pt.