REDAKSI8.COM – Ribuan masyarakat Kota Banjarbaru memadati lapangan terbuka di sekitar lingkungan Ponpes/Panti Asuhan Raudhatun Nasyi’in yang berada di Kelurahan Sungai Besar Banjarbaru, Kamis pagi (29/8).

Dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia, dengan sabar menanti kehadiran Habib Syekh Bin Abdul Qodir Assegaf di tempat ini.
Meskipun cuaca cukup panas pagi itu, namun tidak menyurutkan semangat serta antusiasme mereka untuk bersholawat bersama Habib Syekh Bin Abdul Qodir Assegaf.
Suasana sontak menjadi riuh dan heboh manakala Habib Syekh Bin Abdul Qodir Assegaf, hadir dan naik ke atas panggung utama. Masyarakat yang sudah menanti sebelumnya, tanpa ada komando, sebagian besar langsung serentak mengeluarkan gadget/smartphone-nya untuk sekadar mengabadikan momen kehadiran Habib Syekh.

Kehadiran Habib Syekh Bin Abdul Qodir Assegaf disambut hangat oleh para alim ulama Ponpes/Panti Asuhan Raudhatun Nasyi’in, Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani, Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan, serta tamu undangan lainnya.
Momen yang cukup berkesan adalah saat Walikota Banjarbaru, H Nadjmi Adhani, mencium tangan Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf sebagai salah satu tanda hormat dan memuliakan alim ulama.
Sebagai pembuka acara inti, Pimpinan Pondok Pesantren/Panti Asuhan Raudhatun Nasyi’in, Ustadz Hendri Atmaja mengungkapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf, karena telah berkenan hadir di ponpes yang ia asuh.
“Beberapa bulan yang lalu kami menghubungi beliau, dan Alhamdulillah hari ini beliau meluangkan waktu ke tempat kami ini,” ucap Ustadz Hendri.

Sementara itu, Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani mengungkapkan, sebelumnya Pemerintah Kota Banjarbaru juga meminta kehadiran Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf agar bisa bersholawat bersama masyarakat Kota Banjarbaru.
“Dua bulan yang lalu saya ke majelis Habib Syekh di Solo, minta waktu tanggal 20 April (tahun 2020) Banjarbaru Bersholawat sekaligus memperingati Hari Jadi ke 21 Kota Banjarbaru,” beber Nadjmi.
“Kita doakan mudah-mudahan beliau sehat dan bisa hadir bersama-sama kita lagi,” tutur Nadjmi.
Acara dilanjutkan dengan melantunkan syair berjudul Man Ana yang dilantunkan dengan merdu oleh Habib Syekh. Sontak masyarakat pun ikut melantunkan syair demi syair tersebut, sembari diiringi dengan tabuhan berirama dari alat musik terbang yang dibawakan oleh para santri ponpes. Suara merdu Habib Syekh saat bersholawat membuat suasana menjadi sejuk.
Setelah syair Man Ana, dilanjutkan lagi dengan syair-syair yang sering dilantunkan oleh Habib Syekh di Majelis Taklim Ahbabul Mustofa Solo maupun di tiap acara yang dihadirinya.

Di sisi lain, dilansir dari situs www.nu.or.id, Habib Syekh mempunyai semangat yang gigih untuk berdakwah. Seluruh aliran darah berkobar semangat untuk selalu memberi pelayanan terbaik bagi seluruh umat manusia dengan cara bersholawat dan berdakwah. Semangat yang tak mengenal lelah itu bisa terus bertahan dan bahkan bertambah lantaran ada mata air sumber kehidupan yang selalu mengalir deras dalam dirinya, yakni mencintai Rasulullah SAW.
Cinta yang mendalam dan menggebu-gebu terhadap Rasulullah SAW, telah menjadikannya sosok yang tak mengenal lelah untuk terus mendekat kepada Rasulullah SAW dengan cara bersholawat.
Di akhir acara atau saat hendak mengakhiri sholawatan, Habib Syekh mengajak seluruh penonton/ribuan masyarakat untuk sama-sama senandungkan syair Yaa Lal Wathan karya KH. Wahab Hasbullah serta lagu Indonesia Raya.