REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Sebanyak 322 mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM) resmi menuntaskan program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Magang, dan KKN-Magang Rekognisi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang berlangsung sejak 24 Juli hingga 3 September 2025.

Rangkaian tersebut ditutup dengan Expose MBKM di Auditorium ULM, Senin (8/9/2025).
Dalam ajang itu, mahasiswa dari enam program studi – Agroteknologi, Agronomi, Peternakan, Ilmu Tanah, Proteksi Tanaman, dan Agribisnis – menampilkan hasil kerja lapangan mereka melalui 64 stand pameran yang berlangsung selama dua hari.

Para mahasiswa diterjunkan ke tiga lokasi utama, Kabupaten Tapin (183 orang), Kabupaten Hulu Sungai Selatan (44 orang), serta 95 mahasiswa di sejumlah perusahaan kelapa sawit yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
Mereka mengerjakan beragam program, mulai dari pelatihan pengelolaan lahan, pemanfaatan limbah rumah tangga, hingga pendampingan kader PKK di desa.
Wakil Rektor Bidang Akademik ULM, Dr. Iwan Aflanie, membuka kegiatan sekaligus memberi apresiasi atas capaian mahasiswa.
“Semoga ini menjadi penyemangat untuk terus menghadirkan kampus berdampak, yang nyata kontribusinya bagi masyarakat,” ucapnya.
Apresiasi pun datang dari berbagai pihak. Perwakilan GAPKI, Khairudin, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam menjaga keberlanjutan industri sawit.
“Sawit harus berkelanjutan. Kolaborasi dengan perguruan tinggi seperti ULM adalah kunci memaksimalkan potensi lokal,” ujarnya.
Hal senada disampaikan mitra industri PT Antang Gunung Meratus yang mendukung penuh keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan tersebut.
“Kami bangga bisa berkolaborasi. Semoga ada program lanjutan yang memberi manfaat lebih luas,” ungkap perwakilannya.
Selanjutnya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Ir. Syamsir Rahman, menyebut program itu sebagai langkah konkret memperkuat ketahanan pangan dan mendorong pertanian berkelanjutan di Banua.
Mewakili pimpinan fakultas, Dr. Dewi Erika Agriani menegaskan, program MBKM bukan hanya ajang pengabdian, tetapi juga ruang pembelajaran yang membentuk karakter mahasiswa.
“Mereka tidak hanya menerapkan ilmu, tetapi juga mengasah empati sosial dan memahami kondisi nyata di lapangan,” jelasnya.
Expose MBKM ini menjadi penutup yang tak hanya reflektif, tetapi juga selebratif.
Ia menandai keberhasilan mahasiswa Fakultas Pertanian ULM dalam menjembatani ilmu dan praktik, sekaligus mempertegas peran kampus sebagai motor perubahan menuju pertanian berkelanjutan di Kalimantan Selatan.