
Ketiga danau itu tuturnya, tidak saling berkaitan, masing-masing menampung air yang datang dari lokasi berbeda.

Danau Seran menampung air yang datang dari wilayah Loktabat Selatan melalui aliran Sungai Rancah dan Sungai Sambangan. Kemudian, air yang masuk tadi di keluarkan menuju saluran daya sakti.
Pun, Danau Cermin menjadi penampungan sementara aliran sungai daya sakti itu sendiri, yang ujung-ujungnya dikeluarkan menuju aliran sungai daya sakti lagi, tergantung situasi tinggi air.

“Tapi kita tidak menangani sungai-sungai yang menjadi wewenangnya balai, kita hanya menangani sungai yang masuk dalam wilayah Kota Banjarbaru,” sambungnya.
Sementara wilayah yang kerap menjadi lokasi terdampak banjir yakni di Kelurahan Cempaka, aliran-aliran sungai diantaranya Sungai Kuranji, Basung, Pumpung, Ujung Murung, Sungai Dadap Handil Bamban akan diteruskan menuju masuk ke Danau Galuh Cempaka yang terletak di Kelurahan Palam.
Setelah itu dari sana pintu pembuangan di Danau Galuh Cempaka dibuka untuk di alirkan juga ke saluran daya sakti yang terletak di Guntung Manggis, sampai ke sungai banyu hirang hingga ke sungai maluka.
“InsyaAllah tahun 2022 baru kita susun detail engineering design (DED). Yang jelas bangunannya ada pintu air masuk dan pintu air keluar,” paparnya.
Luasan masing-masing danau menurut versi hasil pengukuran Dinas PUPR, antara lain 11,8 hektar untuk luas danau seran. Selanjutnya danau cermin memiliki luas 25,37 hektar dan Danau Galuh Cempaka luasnya mencapai 33,72 hektar.
“Dari pada kita membangun dan membeli lahan untuk membuat embung, alangkah lebih bagus danau-danau di wilayah kontrak karya itu kita manfaatkan,” tandasnya.