REDAKSI8.COM – Diakhir pekan, media groub Baret78 kali ini lebih memilih menghabiskan waktu untuk mengunjungi makam-makam para Aulia dan wali-wali Allah dengan niatan mengambil i’tibar serta berkah para shohibul makam.
Selain makam Maulana Syeikh Abdullah Bin Abu Bakar dan Siti Aminah binti Husein di Lok Labang Astambul Kabupaten Banjar, lokasi destinasi Wisata Religi yang dikunjungi Baret78 selanjutnya adalah Makam Keramat Datu Nuraya di Munggu Tayuh Patma Tunggal, Desa Tatakan, Kecamatan Tapin Selatan.
Dari Kota Martapura menuju Makam Keramat Datu Nuraya sejauh diperkirakan 55 Km. Setelah jalan besar, peziarah menemukan papan petunjuk jalan menuju Makam Datu Nuraya.
Dari petunjuk tersebut, untuk bisa ke kubah makam Datu Nuraya masih cukup jauh. Lantaran Baret78 harus melewati area pertambangan terlebih dahulu. Ditambah posisi makam berada ditengah hutan.
Dikutip dari Buku Cerita Datu-Datu Terkenal, disebutkan nama Datu Nuraya adalah Syekh Abdul Mu’in. Namun, ada juga pendapat lain menyebut beliau dengan nama Syekh Abdul Jabbar dan Syekh Abdur Ra’uf.
Diketahui, makam Datu Nuraya yang berada di Desa Tatakan Kecamatan Tapin Selatan. Makam Datu Nuraya begitu panjang sekitar 60 meter dan lebar kurang lebih 6 meter. Namun, hinggat saat ini data pasti tentang ukuran sebenarnya makam Datu Nuraya belum ada.
Dari berbagai cerita dan versi yang berbeda-beda sejauh ini, asal usul Datu Nuraya ada yang mengatakan berasal dari Yordania, berbeda dari pendapat lain mengatakan dari Baghdad (Irak), dan ada yang mengatakan dari Mesir.
Sementara cerita yang berkembang di masyarakat dulu disana hingga sekarang, bahkan ada yang membukukannya sebagai sedikit penjelasan tentang Datu Nuraya.
Datu Nuraya diumpamakan memiliki tubuh besar dan tinggi. Dulu kala ada seorang guru sederhana tidak memiliki harta yang banyak, namun beliau dipercaya sangat dalam dan tinggi bidang ilmu tasawufnya serta dikenal kasyaf (mendapat pengetahuan yang tidak diketahui orang biasa pada umumnya) bernama Datu Suban (Datu Syaiban).
Pertama kali diketahuinya munculnya Datu Nuraya ini, pada saat lebaran atau hari raya yang telah lewat saat itu. Datu Suban kedatangan 12 tamu semuanya adalah murid beliau beserta jamuan-jamuan makanan yang telah dihidangkan.
Datu Suban dan 12 muridnya itu, tiba-tiba kedatangan seorang yang memiliki tubuh besar dan tinggi, sehingga membuat mereka terkejut dan segera mengambil tombak dan parang untuk menghadang orang besar tersebut.
Orang besar tersebut (Datu Nuraya) mendekati mereka, sambil mengucapkan salam.
“Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh”, ucap Datu Nuraya.
Mendengar salam itu, Datu Suban dan para muridnya menjawab salam dari Datu Nuraya secara bersamaan.
“Wa’alaikum salaam warahmatullahi wa barakaatuh,” jawab Datu Suban.
Datu Suban pun menerangkan para muridnya, bahwa orang bertubuh besar yang memberi salam tersebut insyaallah akan berniat baik dan tidak membahayakan orang.
Kemudian pada saat itu kiranya Datu Suban pun melontarkan beberapa pertanyaan kepada orang berbadan besar itu. Mulai dari nama, asal dan tujuan Datu Nuraya mendatangi Datu Suban dan Muridnya.
“Maaf siapa saudara yang datang ini dan dari mana asal saudara serta apa tujuan saudara kemari ?,” kata Datu Suban.
Namun, orang berbadan besar (Datu Nuraya) menjawab dengan dzikir La Ilaahaillaah sebanyak 7 kali. Setelah itu Datu Nuraya jatuh seketika pasca mengucapkan dzikir.
Datu Suban dan para muridnya menghampiri lalu memeriksa keadaan Datu Nuraya, alhasil kalimat dzikir tersebut merupakan ucapan terakhir yang mengantarkan Datu Nuraya kenRahmatullah.
Serontak Datu Suban dan 12 muridnya secara serempak mengucap kalimat “nnaa Lillahi wa innaa ilahi Raaji’uun.
Asal mula pemberian nama Datu Nuraya ini karena beliau datang bertepatan pada hari raya islam, dan wafatnya pada hari itu juga, serta badan beliau yang tinggi besar seperti Raya.
Datu Nuraya berasal dari dua buah kata, dari kata Nur dan Raya. Nur arti dalam bahasa arab adalah cahaya, sedangankan Raya artinya luas atau besar. Lalu kata Nuraya disimpulkan adalah pembawa cahaya dan sinar, serta ilmunya luas seperti Raya.