REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Makanan khas Banjar yang dibuat dengan bumbu-bumbu lokal sudah menjadi warisan budaya Kalimantan Selatan (Kalsel), termasuk kuliner legendaris ini, iya! Sate Gambut.
Sate Gambut dihidangkan dengan penuh cita rasa dan kaya akan rempah-rempah kini hadir di Pasar Wadai Ramadhan, tepatnya di Lapangan Dr. Murdjani Kota Banjarbaru.
Sate Gambut bisa menjadi referensi kuliner bagi masyarakat Banjarbaru yang bingung mencari lauk untuk menu tambahan saat berbuka puasa.
Owner Sate Gambut, Muhammad Adib menyampaikan, meski sebelumnya sempat fakumb (tutup), makanan khas Banjar ini sudah ada sejak Tahun 1976, namun kembali dibuka pada Tahun 2024 kemarin.
“Sekarang kepengen ngebranding lagi dengan bumbu yang sama dan dengan kualitasnya sama. Jadi resepnya masih sama turun menurun,” ujarnya, Senin (10/3/25).
Adib menyebutkan, yang mereka jual hanya ada dua menu andalan saja, yaitu sate ayam dan sate itik.
“Itu sudah sama lontongnya. Ini baru pertama kali kami ikut di Pasar Ramadhan, sebelumnya kami sering ikut di acara event-event tiap bulannya,” katanya.
Menurutnya, yang membedakan Sate Gambut itu adalah pada bumbunya, dimana bumbu kacang pedagang lain biasa hanya menggunakan gula merah, kecap, dan bumbu besik lainnya.
“Berbeda bumbu khas gambut ini biasa dicampur dengan bumbu habang, jadi bumbu kacangnya itu dicampur dengan bumbu habang. Sate-sate nya juga lebih besar dari sate pada umumnya,” jelasnya.
Sedangkan untuk harganya masih terjangkau, stard dari Rp21 ribu sudah bisa menikmati lima tusuk sate ayam dan satu lontong full.
“Paling banyak sehari kami pernah 600 tusuk dari keduanya sate ayam dan itik,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu pembeli, Mila mengaku harganya relatif murah, bahkan dirinya membeli dua porsi, satu sate ayam dan satu sate itik.
“Rasanya enak dan gurih, lebih segar karena ada sambal dan saus nya jadi kaya lebih tertarik gitu,” tutupnya.



