Wamen UMKM turut didampingi Staf Khusus Menteri UMKM Ahmad Syauqi dan Anggota DPR RI HM Rofiqi, sementara dari pihak daerah hadir Kepala DKUMPP I Gusti Made Suryawati, Kabid Pemerintahan Desa Hafiz Anshari, serta sejumlah pejabat teknis terkait.
Dalam sambutannya, Helvi Moraza menekankan bahwa kunjungan ini bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan bagian dari komitmen pemerintah pusat dalam memperkuat ekosistem UMKM di seluruh Indonesia, termasuk daerah yang memiliki potensi besar seperti Kabupaten Banjar.
“Kami melihat langsung geliat luar biasa dari pelaku UMKM di Banjar—mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga industri kreatif. Ini adalah kekuatan ekonomi kerakyatan yang nyata dan perlu didukung penuh,” ujarnya.
Helvi menambahkan bahwa sinergi antara pusat dan daerah adalah kunci sukses dalam mewujudkan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional yang tangguh dan inklusif.
“Kami mendorong UMKM untuk terus berinovasi, meningkatkan kualitas produk, serta memanfaatkan teknologi digital agar mampu naik kelas, bahkan menembus pasar ekspor,” tegasnya.
Bupati Banjar H Saidi Mansyur menyambut baik kunjungan tersebut dan mengapresiasi perhatian pemerintah pusat terhadap UMKM di daerah. Ia menilai momen ini strategis untuk mendorong kemajuan UMKM, baik dari sisi pembinaan, permodalan, hingga akses pasar.
“Kami telah meluncurkan berbagai program unggulan, seperti Kurma Manis (Kredit Usaha Rakyat Martapura Mandiri dan Sukses) yang memberikan pinjaman tanpa bunga, serta KUR sebagai solusi permodalan ringan,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Saidi, Pemkab Banjar juga telah memfasilitasi pelatihan pengemasan, desain produk, dan kemitraan dengan ritel modern seperti Indomaret, termasuk pengadaan 20 unit freezer untuk pelaku usaha makanan beku. Pemda juga proaktif membantu proses perizinan seperti NIB, sertifikasi halal, hingga izin BPOM.
Sementara itu, Kepala DKUMPP Banjar, I Gusti Made Suryawati mengungkapkan bahwa jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Banjar saat ini mencapai 67.258 unit usaha, yang tersebar di berbagai sektor, seperti perdagangan (47.414), kuliner (14.172), fesyen (2.950), dan kerajinan (2.722).
“Kami berharap tahun ini kembali mendapat alokasi Dana Alokasi Khusus Non Fisik (DAK NF) untuk mendukung pengembangan kapasitas UMKM di daerah,” ujarnya.
Sebagai penutup agenda, Wamen UMKM bersama rombongan meninjau langsung aktivitas ekonomi masyarakat di Pasar Batuah dan Pasar Cahaya Bumi Selamat (CBS). Di sana, ia berdialog dengan pedagang dan pelaku usaha kecil, menggali potensi sekaligus tantangan yang mereka hadapi.
Kunjungan ini diharapkan menjadi pemantik semangat baru bagi UMKM di Kabupaten Banjar untuk terus tumbuh, berinovasi, dan menjadi pilar kuat dalam membangun ekonomi daerah dan nasional.