REDAKSI8.COM, SAMARINDA – Terbatasnya lahan pemakaman di Kota Samarinda telah menjadi keluhan utama bagi banyak warga yang khawatir tentang masa depan tempat peristirahatan terakhir mereka.

Andi Satya Adi Saputra, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, menyoroti masalah ini sebagai isu yang mendesak dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah kota maupun provinsi.
Menurut Andi Satya, persoalan lahan pemakaman ini tidak hanya mengancam kenyamanan warga dalam merencanakan tempat pemakaman untuk keluarga mereka, tetapi juga dapat memengaruhi rasa aman dan nyaman dalam menghadapi kematian.
“Kita tidak hanya harus memikirkan rumah kita di dunia, tetapi juga rumah akhirat. Banyak warga yang khawatir jika nanti mereka tidak bisa mendapatkan kapling pemakaman yang layak dan sesuai dengan harapan,” ungkap Andi Satya dengan serius, menanggapi keluhan yang sering disampaikan oleh masyarakat Samarinda dalam beberapa kesempatan.
Masalah terbatasnya lahan pemakaman di Samarinda, menurut Andi Satya, sudah mencapai titik yang cukup mengkhawatirkan.
Ia menjelaskan, di beberapa tempat pemakaman, kapasitas lahan sudah semakin penuh, bahkan dalam satu liang kubur di beberapa lokasi, dapat ditemukan hingga tujuh makam.
Hal ini menunjukkan, lahan pemakaman yang ada sudah sangat terbatas, dan dengan pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Samarinda, persoalan ini menjadi semakin mendesak.
Andi Satya menyarankan agar pemerintah kota dan provinsi segera mencari solusi dengan membuka lahan pemakaman baru yang lebih luas, agar warga tidak merasa khawatir dan bisa merencanakan tempat peristirahatan terakhir dengan tenang.
“Pemakaman adalah hal yang tak bisa dianggap remeh, karena ini menyangkut kebutuhan dasar setiap orang. Pemerintah perlu segera mencari lahan baru agar tidak terjadi krisis lahan pemakaman di masa depan,” jelasnya.
Selain itu, Andi Satya juga mengungkapkan bahwa saat ini banyak warga yang terpaksa harus menyewa lahan pemakaman di tempat pemakaman swasta.
Namun, menurutnya, biaya untuk menyewa lahan pemakaman di tempat tersebut cukup tinggi dan tidak terjangkau oleh sebagian besar masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah.
Ia menyebutkan, meskipun tempat pemakaman swasta tersebut terbilang rapi dan terawat, namun jaraknya yang cukup jauh serta biayanya yang tinggi membuat banyak warga kesulitan untuk mengaksesnya.
“Sekarang memang sudah ada beberapa tempat pemakaman swasta yang terbilang bagus dan terawat. Namun, biaya sewa di sana cukup tinggi, dan jaraknya pun cukup jauh. Tidak semua warga mampu untuk membayar biaya tersebut. Hal ini tentu menjadi masalah bagi masyarakat yang kesulitan secara ekonomi,” ujar Andi Satya.
Sebagai solusi, Andi Satya mengusulkan agar ada pihak-pihak yang bersedia menghibahkan lahan untuk pemakaman yang dapat difasilitasi oleh pemerintah.
Lahan hibah tersebut nantinya dapat digunakan oleh masyarakat yang membutuhkan tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi, sehingga dapat memastikan akses yang lebih adil bagi semua lapisan masyarakat.
“Saya berharap ada pihak yang mau menghibahkan lahan untuk pemakaman. Kemudian, pemerintah dapat memfasilitasi lahan tersebut agar bisa digunakan oleh masyarakat yang membutuhkan tanpa harus membayar biaya yang mahal,” harapnya.
Masalah lahan pemakaman yang terbatas di Samarinda menjadi isu yang semakin penting, mengingat jumlah penduduk yang terus berkembang seiring dengan pesatnya pembangunan kota.
Andi Satya menegaskan, ini adalah masalah yang harus segera diselesaikan dengan melibatkan semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun lembaga terkait, agar dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk kebutuhan lahan pemakaman di masa depan.
Dengan adanya perhatian dan upaya bersama untuk membuka lahan pemakaman baru dan memfasilitasi masyarakat yang kesulitan dalam hal biaya, Andi Satya berharap persoalan ini dapat segera teratasi dan memberikan rasa aman bagi warga Samarinda dalam merencanakan tempat peristirahatan terakhir mereka