REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Wabul Sawi merupakan akronim dari Wani Baidabu Sanggup Menggawi, yang berarti berani bicara sanggup mengerjakan.
Istilah Wabul Sawi yaitu semboyan semangat juang yang dicetuskan oleh Zafry Zam Zam di awal pendirian Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (IKP Kalsel).
Pegiat Budaya dan Literasi sekaligus Duta Baca Kota Banjarbaru, Hudan Nur menyampaikan, Kota Banjarbaru merupakan kota yang berawal dari kota administratif Kabupaten Banjar, hingga sekarang menjadi kota Madya yang berdiri pada 20 April 1999.
“Kini 25 tahun sudah Kota Banjarbaru berdiri, berbagai macam perkembangan terus ditunjukkan, seperti pembangunan dan pembenahan kota, diantaranya ada Mess L, dan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) yang merupakan satu satunya di kalsel,” jelasnya.
Kemudian, seperti apa awal berkembangnya Kota Banjarbaru?, yakni adanya sebuah semboyan untuk membangkitkan semangat yang berbunyi wani baidabul sanggup menggawi atau yang dikenal dengan wabul sawi.
Hudan menjelaskan, ungkapan wabul sawi dalam bahasa banjar bisa diartikan berani bicara sanggup mengerjakan.
Yang dimana pencetus pertama semboyan wabul sawi adalah tokoh masyarakat Banjarbaru sendiri, sekaligus rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari pertama, yakni Zafry Zam Zam.
“Sesuai dengan penuturan saksi sejarah yakni Yunus Jarmi yang saat itu menghadiri rapat persiapan pembentukan Kota Banjarbaru di pertengahan tahun 1950 sampai 1960, dimana semboyan wabul sawi menjadi semangat juang,” terangnya.
Sementara itu, Jurnalis, Sandi Firly menambahkan, setelah ditetapkan melalui Undang-undang nomor 8 Tahun 2022, Kota Banjarbaru resmi menjadi Ibu Kota Provinsi Kalsel.
“Harapkannya bisa memberi dorongan investasi yang lebih luas pada daerah lain dan dapat meningkatkan berbagai sektor, sesuai dengan semboyan wabul sawi yang dicetuskan zafry zam zam,” tandasnya.