Dugaan perbuatan tersebut diungkapkan oleh Masdiar Tanjung, Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Barus, kepada wartawan, Jumat (19/9/2025).
Masdiar mengatakan intimidasi terjadi pada rencana kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, oleh warga Nahdliyin Barus.
Dia mengaku dirinya bersama panitia pelaksana acara mendapatkan intimidasi dari oknum anggota DPRD, asal Desa Pasar Tarandam, Barus.
Masdiar mencurigai intimidasi mereka alami berkaitan dengan keputusan panitia mengundang resmi Bupati Tapteng Masinton Pasaribu, untuk menghadiri acara tersebut.
“Pribadi-pribadi kami (Pengurus NU dan panitia acara) diserang (oknum anggota DPRD) hingga kami merasa tertekan. Terlebih, saya yang berstatus ASN (Aparatur Sipil Negara, di lingkungan Pemkab Tapteng) diancam mutasi,” ungkap Masdiar, di Kantor Bupati Tapteng, usai dirinya bersama panitia acara melaporkan permasalahan tersebut kepada Wakil Bupati Tapteng Mahmud Efendi Lubis.
Pelaksana Tugas Camat Barus, Sanggam Panggabean, mengaku sebelumnya menerima pengaduan terkait permasalahan tersebut.
Dia menyayangkan intimidasi terhadap kegiatan keagamaan dilakukan oleh seorang pejabat daerah.
Karenanya, kata Sanggam, dia mendampingi PRNU, menghadap Wakil Bupati Tapteng, untuk melaporkan perihal pembatalan agenda acara peringatan Maulid Nabi oleh warga Nahdliyin Barus, pada tanggal 20 September mendatang.
“Mereka (panitia acara) mengaku diintimidasi atau ditekan oleh oknum anggota dewan supaya tidak melaksanakan acara Maulid Nabi bila mengundang bupati. Karena, oknum anggota DPRD Tapteng itu, tidak menginginkan kehadiran bupati,” ujarnya.