REDAKSI8.COM – Empat rumah tahfizh Al Qur’an yakni 1 rumah Tahfizh Al Qur’an di Kabupaten Banjar dan 3 rumah Tahfizh Al Qur’an di Banjarmasin, Kalimantan Selatan menggelar wisuda angkatan ke III Metode Tartily Banjary yang bertempat di Gedung Chandra, Kota Banjarmasin, Minggu (4/9/2022) kemarin.
Wisuda tersebut diikuti oleh 152 orang santri. Empat rumah Tahfizh yang mengikuti wisuda tersebut yakni rumah Tahfizh Qur’an Al Azhar Al Syarif Manarap, rumah Tahfizh Al Azhar Al Syarif Bunyamin, rumah Tahfizh Al Azhar Al Syarif Pelambuan dan rumah Tahfizh An Nur Banjarmasin.
Pada kegiatan wisuda tersebut juga dihadiri oleh Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Prof Dr H Mujiburrahman MA, Direktur Manajemen Pendidikan Qur’an Metode Tartily Banjary Ustqds Fakhrie Hanief, Yayasan Manajemen Pendidikan Qur’an Metode Tartily Banjary K.H Reza Ferdian LC MA.
Selain itu juga dihadiri oleh ketua yayasan Rumah Tahfizh Qur’an Annur Banjarmasin Ir. Hj Nurhayani MM dan Hj Nurhani, ketuq Yayasan Azhar Bunyamin H. Khair, Ketua PW FKDMI Kal Sel yg Juga Ketua FSU. Kab Banjar Ustadz Jam’ani, perwakilan kanwil Kalimantan Selatan, perwakilan walikota Banjarmasin,
Direktur Manajemen Pendidikan Qur’an Metode Tartily Banjary, Ustadz Fakhrie Hanief menuturkan bahwa ini merupakan wisuda yang ke-III sejak didirikannya rumah Tahfizh sejak dilaksanakan pertama kali pada 2018 dan 2020 dan hari ini tahun 2022.
“Wisuda yang kita laksanakan ini agar para santri merasa betul-betul diapresiasi, dihargai serta termotivasi untuk membaca Al-Qur’an. Selamat kepada pada santri dan santriwati yang telah berjuang dan berusaha keras dalam mengkhatamkan Al-Qur’an,” ucap Ustaz Fakhrie.
Ia menuturkan bahwa Para orangtua yang anaknya wisuda hari ini, patut berbangga bahwa anak-anaknya telah sukses dalam menghafal al Qur’an, insya Allah Al-Qur’an telah tertanam dalam kalbu dan lisan mereka dan akan selalu di jalan yang diridhoi Allah SWT dengan petunjuk dari Al-Qur’an.
Ustadz Fakhrie menjelaskan bahwa hadirnya Metode Tartily Banjary ini bukan sebagai metode pesaing bagi metode lainnya, namun sebagai pengamalan yang baik, berlomba dalam hal kebaikan, dan ini merupakan metode Karya Anak Banua untuk penghafal Al Qur’an.
“Tentunya kami juga ingin menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa sebagai orang Kalsel, kita juga memiliki karya berharga, karya yang Insya Allah mampu melahirkan generasi yang berkualitas, luhur akhlaknya, mantap bacaan Qur’annya, sempurna hafalannya, sehingga benar-benar menjadi generasi qur’ani yang beriman, bauntung wan batuah,” ungkapnya
Dia juga berterima kasih pada ustaz dan ustazah sebagai pengajar yang membimbing para santri dalam menghafalkan ayat demi ayat Al-Qur’an dan juga memohon dukungan dan doa semoga Metode Tartily Banjary ini semakin memberikan manfaat untuk ummat dalam memberantas buta huruf Al-Qur’an.
Ketua Pengurus Wilayah Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) Kalimantan Selatan yang Juga Ketua Forum Silaturahmi Ustadz Ustadzah (FSU) Kabupaten Banjar Ustadz Jam’ani menuturkan bahwa rumah Tahfizh Al-Quran Al Azhar Al Syarif dapat ikut wisuda tersebut.
“Alhamdulillah rumah Tahfizh Al Azhar Al Syarif ini juga termasuk rumah Tahfizh Al Qur’an terbesar di Kalimantan Selatan dengan jumlah santri 1.352 Orang dan menggunakan metode Tartily Banjary yang merupakan Karya Anak Banua yaitu Ustadz Fakhrie Hanief yabg juga Dosen UIN Antasari Banjarmasin,” tuturnya.