BANJARBARU, REDAKSI8.COM – Kabar modus peredaran sabu cair dalam bentuk liquid rokok elektrik (vape) yang ditemukan di Meruya Utara Kembangan Jakarta Barat beberapa pekan lalu, membuat pihak BNN Banjarbaru garcep melakukan pemetaan dan monitoring ke lokasi-lokasi bisnis vape.

Kepala Badan Narkotika (BNN) Kota Banjarbaru, AKBP Arif Wahyu Bibitharta mengatakan, memang benar ada temuan vape cair mengandung sabu di Meruya Utara Kembangan Jakarta Barat.

Yang ditemukan disebuah toko sebanyak 16 liter dan 365 botol, dan dijual dengan beragam variasi, harga 1 botol berkitar Rp200 ribu.
“Ukurannya ada 30 dan 50 mili, itu sekitar Rp200 ribu perbotolnya,” ucap AKBP Arif Wahyu Bibitharta saat diwawancara awak media, Senin (27/2/23).
Dengan adanya kabar tersebut, Arif mengatakan, BNN Kota Banjarbaru untuk sementara ini akan melakukan pemetaan, monitor gabungan dengan pihak terkait, dan control delivery.
Serta, akan memberikan himbauan kepada pemilik toko vape yang ada di Kota Banjarbaru, agar tidak terlibat dengan pengedaran dan pengunaan barang haram tersebut.
“Anggota kita saat ini memetakan toko-toko vape yang ada di Banjarbaru,” ujarnya.
“Paket-paket itu akan kita kontrol nanti, dengan tehnik kami BNN, terkait peredaran liquid yang diduga mengandung sabu,” sambungnya.
Arif menerangkan, untuk saat ini pihaknya belum ada menerima laporan tentang peredaran sabu melalui liquid rokok elektrik atau vape di Kota Banjarbaru.
“Di Banjarbaru belum ada temuan seperti itu,” kata Arif.
Ia mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan media yang sudah memberikan informasi kepada pihaknya, terkait peredaran liquid yang mengandung sabu, guna membantu masa depan bangsa.

Sementara itu, Sub Koordinator Rehabilitasi Dr. Daryl Alfitri, mengimbau kepada masyarakat, baik untuk pengguna rokok agar bisa memakai yang sudah konvensional.
Karena sudah terdaftar di BPOM dan sudah teruji, serta untuk pengguna vape, bisa dilihat liquid nya ada izin atau tidaknya dari Dinas Kesehatan, BPOM, atau dari MUI.
“Adanya lebel tersebut pasti sudah teruji dan sudah diperiksa, sebab barang-barang tersebut biasa di impor dari luar negeri ke tempat kita,” jelasnya.
Dr.Daryl mengatakan, jika ada informasi dari media atau masyarakat bisa langsung disampaikan kepada BNN Kota Banjarbaru, dan pihaknya akan berupaya membantu agar tidak terlalu banyak pengedaran.
(Red8-Irma)