Pemerintah Daerah Kabupten Banjar membuat terobosan baru dengan menciptakan Pasar Kuliner yang berada di tepian Sungai Martapura, tepatnya di Desa Pekauman, Kecamatan Martapura Timur.
Keberadaan pasar kuliner ini diharapkan akan menjadi objek wisata tepi sungai dan dapat memacu aktivitas ekonomi masyarakat setempat, dan sebagai destinasi terbaru wisata kuliner di Kabupaten Banjar.
Sementara ini baru satu Gazebo yang dibuat dan diresmikan oleh Bupati Banjar KH. Khalilurrahman pada akhir tahun 2017 bulan Desember tadi.
Saat ditemui wartawan redaksi8.com, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar, Haris Rifani, mengatakan bahwa Gazebo untuk pasar kuliner tersebut akan ditambah lagi, lokasinya dekat jembatan antara Desa Pekauman Tengah dan Desa Kampung Melayu Tengah yang baru dibangun, total tahun ini direncanakan ada sekitar 10 gazebo beserta taman disekitar gazebo yang bakal dibangun.
“Bantuan untuk membuat gazebo tersebut dari Kementrian Pariwisata melalui dana DAK sebesar 1,3 Miliar rupiah. Yang mana peruntukan dana tersebut untuk pembuatan 10 Gazebo beserta bangunan taman, untuk lokasinya yaitu Desa Pekauman Kecamatan Martapura Timur, Gazebo tersebut untuk tempat jualan dan tempat nongkrong pengunjung untuk santai menikmati objek wisata sambil menikmati makanan khas Banjar” ujar Haris Rifani.
Penambahan gazebo tersebut untuk menambah tempat penjualan kuliner dan daya tarik masyrakat untuk berkunjung, dinas priwisata ingin menjadikan pinggiran sungai martapura dan sungai martapura bisa dijadikan objek wisata.
“Saat ini sudah ada objek wisata kuliner yang ada di Pekauman Ulu, kita membuat objek wisata pesisir sungai seperti di Kalimantan Barat, selain objek wisata makanan khas Banjar juga kita akan buat objek wisata susur sungai, rutenya kita atur dari Desa Pekauman Ulu sampai objek wisata rumah Banjar di Desa Teluk Selong, ” tambahnya lagi.
Pasar kuliner di Desa Pekauman ini nantinya akan buka selama siang dan malam hari. Tentunya agar bisa dinikmati warga yang kebetulan tidak bisa berkunjung pada siang hari.