Jumat, 22 Agustus 2025
  • Login
  • Register
Redaksi 8
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
Redaksi 8
No Result
View All Result

Sembari Olah Tempe Sembari Besarkan Ikan, Pengaruh Covid-19 Terhadap Bisnis Purwanto

Ramadhani MTD. by Ramadhani MTD.
13 Agustus 2020
A A
Sembari Olah Tempe Sembari Besarkan Ikan, Pengaruh Covid-19 Terhadap Bisnis Purwanto
Share on FacebookShare on TwitterWhatsapp

REDAKSI8.COM – Tidak berlebihan jika masyarakat Kelurahan Mentaos Kota Banjarbaru memiliki mental dan fisik tangguh hingga dijuluki Kampung Tangguh. Baik tangguh dari wabah covid-19 maupun tangguh dan kekeh bekerja keras.

Lurah Mentaos, Muhammad Rifa’i mengatakan, warga di tempatnya memang benar memiliki ketangguhan baik berpikir maupun bekerja. Lantaran hal itulah lokasi yang juga disebut kampung ikan itu di cetuskan menjadi kampung tangguh.

“Selain banyak yang bikin usaha pembibitan ikan dan budidaya, pabrik pengolah tempe juga cukup menarik di tempat kami ini,” ujarnya.

Ia menerangkan, pabrik tempe milik salah satu warganya itu sangatlah ramah lingkungan. Bagaimana tidak, ampas dari penggilingan tempe dalam hal ini kulit kacang kedelai dimanfaatkam menjadi pakan ikan dan hewan ternak sapi.

LihatJuga :

Dispursip Samarinda Arsipkan Warisan Covid-19?

Dinkes Banjarbaru Imbau Masyarakat Waspada Covid-19

Kasus Covid-19 meningkat, Di Kalsel Belum Ada

Pandemi Covid-19 Berakhir, Ini Pernyataan Resmi WHO

Salah satu pengunjung tengah memberi makan ikan jenis nila dan mas di kolam milik Purwanto menggunakan ampas dari tempe. Foto : R a m a.

“Jadi mereka itu tidak hanya produksi tempe saja, mereka juga sembari melakukan pembesaran ikan. Dengan menggunakan ampas tempe sebagai pakan, modalnya lebih ringan serta ramah lingkungan,” papar Rifa’i kepada Redaksi8.com beberapa waktu lalu.

Selanjutnya pemilik pabrik tempe di Kampung Tangguh, Purwanto menceritakan, usaha pabrik tempenya itu sudah berjalan selama kurang lebih 9 tahun. Dimulai dari kecil-kecilan, alasan Purwanto memilih usaha pembuatan tampe karena tempe merupakan makanan pokok yang bisa dinikmati semua kalangan. Mulai dari menengah ke bawah hingga menengah ke atas.

“Tempe ini merakyat mas, rakyat kecil hingga menengah atas suka sama tempe. Prospeknya bagus,” katanya kepada pewarta saat di datangi di pabrik tempe miliknya, Kamis (13/8).

Ia membenarkan, kabar mengenai kolam pembesaran ikan miliknya menggunakan pakan dari ampas tempe di pabriknya. Baginya selain lebih hemat kualitas pertumbuhannya juga bagus, karena ampas tersebut didiamkan selama 24 seperti pada tempenya.

“Ampasnya ini malah lebih bagus didiamkan semalaman seperti tempenya, lebih mudah dicerna ikan karena ada jamurnya. Buat kasih makan sapi juga bagus,,” ungkap Purwanto.

2 pegawai Purwanto, pemilik pabrik pengolah tempe yang tengah melakukan pencetakan tempe. Foto : R a m a.

Pengaruh Covid-19 Terhadap Permintaan Tempe di Kota Banjarbaru

Kendati adanya pandemi covid-19, tidak satupun usaha di seluruh belahan bumi pertiwi yang tidak terdampak secara ekonomi, secara menyeluruh terjadi penurunan.

Apalagi saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) beberapa waktu belakangan menjadikan denyut nadi ekonomi para pedagang dan pengusaha seolah merintih.

Purwanto menjelaskan, selama dipertengahan masa pandemi, permintaan tempe yang biasa selalu banyak kian turun sampai 50%. Hanya di jual ke wilayah pasar Beutung Kota Banjarbaru, tempe olahannya yang berukuran panjang kurang lebih 2 meter itu dihargai Rp. 28 ribu sampai Rp. 38 Ribu saja.

“Harga dibedakan berdasarkan kualitas rasa dan kepadatan tempenya. Bikinnya juga lebih lama kalau yang mahal, serta ketahanannya juga lebih lama yang mahal,” tuturnya.

“Kalau yang mahal itu tanpa dimasukin ke kulkas bisa tahan sampai 3 hari. Tapi yang lebih murah cuma bisa tahan 1 hari tanpa dimasukan ke kulkas. Sedangkan yang pakai daun pisang harganya masih sama 28 ribu, cuma kata pembeli saya yang pakai daun pisang ada aroma daunnya sedikit,” tambah Purwanto.

Kacang kedelai yanh sudah melawati tahap perebusan, pendiaman dan penggilingan. Foto : R a m a.

Sebelum pandemi beber Purwanto, dalam sekali olah Ia dan 2 karyawannya mampu menjual 6 karung. Memperoleh jutaan rupiah, proses pengolahannya pun higienis dan memerlukan waktu sekitar 4 hari sampai benar benar jadi tempe yang siap diolah.

Lebih jauh Purwanto menceritakan, secara takni, kedelai yang dibeli dimasukan ke dalam drum besar untuk dilakukan proses perebusan. Memerlukan waktu berjam – jam, setelah itu baru kacang kedelai dipindahkan ke wadah yang lebih besar untuk didiamkan.

Tempe dengan kualitas terbaik, digandol dengan harga Rp. 38 ribu. Foto : R a m a.

Setelah 24 jam, kacang kacang tersebut digiling dan dicampurkan ragi untuk melangsungkan proses fragmentasi. Setalah diaduk rata, barulah kacang kedelai yang akan menjadi cikal bakal tempe itu di masukan ke dalam cetakan pelastik transfaran, supaya ragi yang dicampurkan tadi dapat memproses hingga terbentuklah sebongkah tempe.

“Masalahnya saat ini sekolah libur, pegawai kantor banyak yang bekerja di rumah, konsumennya pasti berkurang,” tandasnya..

Share27Tweet17Send

Related Posts

Mahasiswa FPIK ULM Sulap Cangkang Kepiting Jadi Tepung Kaya Kalsium, Bupati Tanah Bumbu Kagum

Mahasiswa FPIK ULM Sulap Cangkang Kepiting Jadi Tepung Kaya Kalsium, Bupati Tanah Bumbu Kagum

by Ramadhani MTD.
21 Agustus 2025

REDAKSI8.COM, BATULICIN – Ratusan mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalimantan Selatan memamerkan inovasi luar biasa hasil Kuliah Kerja Nyata Tematik...

ULM Resmi Berlisensi Tes IELTS, Mahasiswa Kalsel Tak Perlu Lagi ke Luar Daerah

ULM Resmi Berlisensi Tes IELTS, Mahasiswa Kalsel Tak Perlu Lagi ke Luar Daerah

by Ramadhani MTD.
20 Agustus 2025

REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Kabar gembira bagi mahasiswa dan masyarakat Kalimantan Selatan yang ingin menembus dunia internasional. Universitas Lambung Mangkurat (ULM)...

Warga Tegaskan Tak Ingin Hambat Proyek, Hanya Harapkan Empati dari BPJN Kalsel

Warga Tegaskan Tak Ingin Hambat Proyek, Hanya Harapkan Empati dari BPJN Kalsel

by Irma Dahliana
20 Agustus 2025

REDAKSI8.COM, BANJARBARU - Belasan warga Sei Ulin kecewa lantaran terkena dampak ekonomi proyek pembangunan Jembatan di Jalan Ahmad Yani Kilometer...

Load More

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING

  • Aspihani Diduga Gunakan Surat Keterangan Kuliah Palsu UNDAR Jombang?

    Aspihani Diduga Gunakan Surat Keterangan Kuliah Palsu UNDAR Jombang?

    837 shares
    Share 335 Tweet 209
  • ULM Resmi Berlisensi Tes IELTS, Mahasiswa Kalsel Tak Perlu Lagi ke Luar Daerah

    172 shares
    Share 69 Tweet 43
  • ULM Bentangkan Bendera Merah Putih Raksasa Pertama di Kalsel

    155 shares
    Share 62 Tweet 39
  • Peringatan HUT RI ke-80 di Banjarbaru, Momentum Refleksi dan Persatuan Bangsa

    99 shares
    Share 40 Tweet 25
  • “Dugaan Ijazah Palsu Gegerkan Dunia Advokat, Dedi Resmi Laporkan Ketum dan Sekjen P3HI ke Polda Kalsel”

    88 shares
    Share 35 Tweet 22

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia – Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tim Redaksi
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Login
  • Sign Up

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia - Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In