REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan rotasi susunan terhadap pejabat struktural eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel pada Senin (14/7/25).

Pelantikan para pejabat setidaknya ada 13 orang eselon II dan mengukuhkan 5 pejabat eselon II di Gedung Idham Chalid Komplek Perkantoran Gubernur Kalsel.

Pertama kali Muhidin melantik Sekretaris Daerah (Sekda) Kalsel yang diisi oleh Muhammad Syarifuddin.
Kemudian, Gubernur menggeser Sri Mawarni yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana kini dilantik sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalsel.
Posisi itu digantikan oleh Husnul Hatimah yang sebelumnya merupakan Staff Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Data Manusia (SDM).
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan yang semula dijabat Sulkan digantikan oleh Ahmad Bagiawan yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Administrasi Setdaprov Kalsel.
Sedangkan Sulkan dilantik menjadi Staf Ahli Bidang Kemasyarskatan dan Sumber Daya Manusia.
Serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel saat ini dipimpin oleh Galuh Tantri Narindra, dan Kepala Dinas Sosial Kalsel diisi oleh Muhammad Farhanie, hingga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel dipercayakan kembali ke Dr Diauddin yang sebelumnya pernah Ia tempati.
Gubernur Kalsel, Muhidin mengatakan, perombakan jabatan dilakukan guna melihat kinerja para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menjalankan tugas.
“Jadi saat ini para SKPD akan dicoba, kita lihat dalam 6 bulan kedepan apakah melaksanakan tugas dia baik atau tidak,” ujarnya usai melantik.
Terhitung 6 bulan kedepan sejak hari ini Senin (14/7/25), Muhidin menekankan akan melakukan pengawasan dan melihat kinerja para SKPD yang telah dilantik dengan jabatan barunya.
Apabila kinerja para pejabat baru dinilai kurang memuaskan, maka dirinya mengambil tindakan tegas.
“Kalau sampai terjadi kinerja yang kurang memuaskan mungkin bisa saja kita mengambil tindakan yang lebih tegas lagi, pada momen pelantikan ini kita ingin coba bagaimana untuk menduduki jabatan barunya,” jelasnya.
Lebih lanjut, mengenai dengan adanya jabatan struktural yang masih kosong itu nantinya dilaksanakan lelang jabatan, kemudian di uji kompetensi bagi para yang eselonnya sama.
Tak sampai disana, dari hasil lelang tersebut akan kembali dilakukan penilaian oleh Gubernur Kalsel terkait kinerjanya.
“Kami akan memilih, tentu tidak terpaku apakah dia orang aku atau apa, namun yang penting kerjanya bagus tentu kita pilih,” tandasnya