Kecelakaan beruntun yang melibatkan empat kendaraan terjadi sekitar pukul 05.45 WIB di kilometer 24, tepatnya di jalan menikung yang dikenal rawan.
Satu orang dinyatakan tewas di tempat, satu lainnya luka berat, dan sepuluh korban mengalami luka ringan. Tragedi ini diduga dipicu oleh truk tronton yang mengalami rem blong.
Menurut informasi dari Kasat Lantas Polres Tapanuli Tengah, AKP Mujiono, S.Pd, insiden berawal saat truk tronton dengan nomor polisi BK 8228 GG yang dikemudikan Ricky Albert Hutagalung (35), melaju dari arah Tarutung menuju Sibolga. Saat melewati tikungan tajam di Km 24, rem kendaraan mendadak tak berfungsi.
“Pengemudi kehilangan kendali dan menghantam bagian belakang mobil penumpang L300 BK 1112 XB,” ujar Mujiono.
Benturan pertama membuat truk oleng dan menghantam truk tronton lain, BK 8228 EE, yang dikemudikan Guntur Simatupang (52). Benturan kedua ini menyebabkan truk terguling dan menimpa mobil penumpang L300 BB 1910 FL.
Swardiman Situmeang (36), pengemudi mobil penumpang yang tertimpa, tewas seketika di lokasi. Jenazahnya berhasil dievakuasi dan dibawa ke RSUD Pandan untuk keperluan visum.
Adapun korban tewas dalam kecelakaan tersebut atas nama Swardiman Situmeang (36), pengemudi Mopen BB 1910 FL, warga Dusun I, Desa Nagatimbul. Adapun korban luka berat atas nama Ricky Albert Hutagalung (35), sopir truk BK 8228 GG, kini dirujuk ke RS di Medan.
Sedangkan korban luka ringan ada 10 orang adalah Erbin Hutabarat (48), penumpang truk BK 8228 GG, Remon Martupa Siregar (36), sopir Mopen BK 1112 XB, Nursahada Pulungan (56), penumpang, Nurasiah (57), penumpang.
Selain itu juga korban luka ringan adakah Dikki Zulkarnain (32), penumpang, Aris Simanungkalit (28), penumpang, Guntur Simatupang (52), sopir truk BK 8228 EE, Joinal Remando Pane (36), penumpang truk BK 8228 EE, Vikky Sitinjak (17), penumpang Mopen BB 1910 FL dan Marsel Sihombing (17), penumpang Mopen BB 1910 FL.
AKP Mujiono menjelaskan, meski kondisi jalan beraspal baik, cuaca cerah, dan marka jalan tersedia, karakter jalan yang menikung serta jarak pandang terbatas menyulitkan pengemudi untuk menghindari kecelakaan saat rem kendaraan gagal berfungsi.
“Penyelidikan masih berlangsung. Dugaan awal mengarah pada kegagalan sistem pengereman truk,” ujarnya.
Kasus ini tengah ditangani Unit Laka Satlantas Polres Tapanuli Tengah berdasarkan LP Nomor: LP/A/63/V/2025/SPKT.SATLANTAS/POLRES TAPTENG/POLDASU tertanggal 31 Mei 2025.