REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Peningkatan infrastruktur jalan terus dilakukan Dinas Pengerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kota Banjarbaru yang tersebar di 14 lokasi Kecamatan Cempaka dengan menggelontorkan anggaran sebesar Rp3. 9 Miliar untuk peningkatan jalan lingkungan.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, PUPR, Kota Banjarbaru, Adi Maulana mengatakan, peningkatan jalan lingkungan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas jalan guna mendukung kelancaran lalu lintas di kawasan tersebut.
Adapun anggaran untuk peningkatan jalan di Kecamatan Cempaka tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2024.
“Nama paket pekerjaan ini adalah peningkatan jalan lingkungan Kecamatan Cempaka paket 6. Sehingga tidak hanya satu lokasi saja melainkan ada 14 lokasi,” ujarnya, Kamis (4/7/24).
Adi membeberkan, 14 lokasi tersebut, yakni di Jalan Lingkungan RT 1 Kelurahan Cempaka, Komplek Praja Idaman Bhayangkara, Komplek Abdi Persada, Komplek Grand Diamond.
Selanjutnya, Jalan Lingkungan RT 32 Kelurahan Cempaka, RT 9 Kelurahan Sungai Tiung, RT 13 Sungai Tiung, Jalan Kasturi RT 27 Kelurahan Cempaka, RT 1 Sungai Ranca Kelurahan Palam, RT 7 Kelurahan Palam.
Kemudian, di Komplek Villa Cahaya Persada Kelurahan Cempaka, Komplek Ratu Asri Kelurahan Cempaka dan Komplek Bukit Berkah Utama Dua.
“Untuk keseluruhan penanganan itu sepanjang 5 kilometer (KM), saat ini progresnya sudah mencapai 47,56 persen per 27 Juni kemarin,” terangnya.
Lebih jauh Adi mengatakan, panjang penanganan untuk Jalan Lingkungan RT 1 Kecamatan Cempaka kurang lebih sekitar 776 meter dengan penanganan lapisan atas berlapis aspal semua.
“Dari 14 lokasi itu tidak semuanya diaspal, melainkan ada yang hanya sampai pada pengerasan saja, tapi ketika proses pengaspalan baru waktunya dilaksanakan bersamaan,” ucapnya.
Oleh karena itu, dikatakannya, ada 2 jenis pengaspalan yang biasa digunakan, yakni Aspal Semen (AC) dan Hot Rolled Sheet (HRS). Sehingga, pada penilaiannya diambil dari seberapa tinggi atau seringnya lalu lintas jalan tersebut dilewati.
Sebab, kemampuan dari kelas jalan kota hanya 8 ton saja, namun untuk tonasenya tetap semua sama.
“Untuk beban lalu lintas yang tidak terlalu berat kita biasa menggunakan HRS, tetapi lokal pun masih HRS, tapi kalau sudah kolektor mungkin kita akan menggunakan jenis aspal AC,” tuturnya.
“Sehingga kombinasi butiran-butiran batu dan kombinasi kadar aspalnya berbeda dengan HRS,” pungkasnya.