REDAKSI8.COM, SAMARINDA – Proyek pemasangan tiang pancang tanggul Sungai Karang Mumus berpotensi menimbulkan kerusakan badan jalan di sepanjang Jalan Tarmidi, Kota Samarinda.
Hal itu disampaikan langsung oleh Walikota Samarinda, Andi Harun, saat peninjauan langsung ke lapangan, Rabu (19/6/2024) sore.
Disana Walikota Samarinda mencoba menanyakan hal teknis maupun non teknis kepada pekerja setempat, anatara lain, kendala apa saja yang terjadi terhadap para pekerja di lapangan, supaya penyelesaian proyek bisa tepat waktu.
Kendala yang Pemkot Samarinda temui, merupakan pemasangan tiang pencang, dan mobilisasi alat berat yang akan menimbulkan kerusakan di Jalan Tarmidi.
Andi Harun menyebut, selama proses pengerjaan tanggul Sungai Karang Mumus Jalan Tarmidi telah ditutup untuk para pengendara.
Sebab dikhawatirkan terjadi kerusakan yang bisa mencelakakan pengendara.
“Dengan kita turun ke lapangan, kita akhinya mengeatahui bahwa ada potensi kerusakan jalan,” jelas AH, sapaan akrabnya.
Walikota Samarinda memerintahkan Asisten II dan Kepala Dinas PUPR untuk menerapkan paralel bina marga, untuk dapat digunakan lagi bagi para pengendara.
“Jadi tidak perlu menunggu pembahasan anggaran di tahun depan untuk dapat menormalkan Jalan Tarmidi ini,” tegasnya dihadapan Kepala Dinas PUPR Kota Samarinda.
Kendati demikian, AH menyebut, proses pemasangan tiang pancang tersebut akan dipasangi tanggul sepanjang 220 meter di Jalan Tarmidi.
Terakait progres pembangunan, AH mengungkapkan dihadapan para awak media.
Progres pemasangan ini sudah menacapai 54 persen menurut temuannya di lapangan.
Sebelumnya, pada tahun kemaren, tepatnya pada bulan Agustus hingga Oktober, Pemkot Samarinda telah menertibkan pemukiman di pinggiran Sungai Karang Mumus demi menormalisikan sungai tersebut.
Penormalisasian itu sendiri, bertujuan untuk mengendalikan banjir di Kota Samarinda yang acap kali terjadi.
Ada sebanyak 34 rumah yang direlokasikan di sepanjang Jalan Tarmidi.