REDAKSI8.COM – Normalisasi Sungai Durian Kelurahan Mentaos Kampung Ikan dengan dibangun siring sebagai penghenti rembesan buangan air yang sebelumnya masuk ke kolam-kolam pembibitan dan budidaya ikan milik petani ikan setempat dinilai belum efektif.
Lantaran menurut salah saeorang warga kampung ikan, Salim, walaupun disiring setinggi apapun air buangan yang turun dari Banjarbaru itu tetap saja akan menyebabkan banjir di lokasi-lokasi aktivitas budidaya dan pembibitan ikan selama tidak dilakukan penyambungan pembangunan siring oleh pemerintah Kabupaten Banjar.
“Percuma saja kalau hanya di bagian Banjarbaru saja di siring, sementara daerah terbawah di aliran Sungai Breman terbuka, tetap saja air akan masuk ke kolam kami yang posisinya hampir menyatu dengan Sungai Breman,” ujarnya kepada redaksi8.com, Jumat (25/9).
Salim bercerita, sebelum di siring air buangan yang biasa turun ke daerah tempat tinggalnya itu terjadi pasca hujan lebat dibagian hulu Kota Banjarbaru.
Air kerap memencar ke semua penjuru dari Sungai Durian menuju wilayah kolam petani ikan di Kampung Ikan Mentaos. Atas dasar itu, Ia merasa sangat senang adanya perhatian pemerintah Kota Banjarbaru dengan membangun siring sebagai pengantisipasi jika pada awal tahun nanti terjadi lagi hujan lebat seperti yang telah menimpa warganya tahun ini.
Akan tetapi, jika hanya wilayah Banjarbaru saja yang dibangun siring baginya itu belum efektif, perlu adanya kesinergian. Malah Ia menambahkan akan lebih dahsyat aliran air nanti menuju kolam-kolam petani ikan Banjarbaru yang berada berdekatan dengan Sungai Bremen.
“Sebelumnya kan air pasti melebar ke kiri ke kanan setelah hujan lebat, sedangkan nanti jika ada lagi hujan lebat pasti air akan lebih deras karena terfokus satu arah, ini tentu saja nanti bisa lebih cepat air masuk ke kolam kami yang dibelakang,” terang Salim.
“Kami berharap Normalisasi sungai ini bisa di siring sepenuhnya,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Banjarbaru, Subrianto menjelaskan, sebelum dimulainya lelang pembangunan siring di Sungai Durian sepanjang 325 Meter dan lebar 6 meter serta tinggi 170 cm dari kaki pondasi bibir sungai itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bidang SDH Dinas PUPR Kabupaten Banjar terkait normalisasi dan pembangunan siring di Sungai Durian.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Kabid SDA Dinas PUPR Kabupaten Banjar, cuma kita belum tahu apakah pihak mereka memprogramkan untuk melanjutkan penyiringan dari batas milik kita atau tidak,” ungkap Subri panggilan akrabnya, Senin (28/9).
“Dalam waktu dekat akan kami upayakan berkoordinasi lagi ke pihak PUPR Banjar,” tutupnya.
Diketahui, kontrak pengerjaan siring Sungai Durian Kekurahan Mentaos Kampung Ikan itu dimulai sejak 15 Juli 2020 dan akan berakhir pada pertengahan Bulan Desember tahun ini. Kemudian sumber dana pengerjaannya berdasarakan APBD Kota Banjarbaru senilai Rp. 1.128.953.000,00.
Saat dikonfirmasi kepada Kepala Bidang Sumber Daya Air PUPR kabupaten Banjar, Muhammad Ade Rozali mengatakan, bahwa untuk penanganan sungai bereman yang ada di jalan Veteran, pihaknya sudah memasukan rencana tersebut kepada Balai Sungai Kalimantan Selatan.
“Mudah – mudahan ada respon dari mereka. Untuk saat ini Dinas PUPR kota Banjarbaru melakukan pekerjaan pemasangan Siring aliran air yang ada di kampung iwak, untuk sementara kami belum ada rencana,” Ia menukas.
“Tetapi kalau Banjarbaru sudah mengerjakan, mudah mudahan bisa melanjutkan apa yang sudah dikerjakan oleh pemerintah kota Banjarbaru untuk aliran air yang tembus ke Sungai Breman dan bisa kita lanjutkan,” pungkasnya.