REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Pada momentum Hari Raya Idul Adha 1445 Hijiriah ternyata membawa berkah khususnya bagi peternak sapi di Kota Banjarbaru.
Sebab, permintaan sapi kurban terus alami peningkatan menjelang pelaksanaan Idul Adha.
Peternak sapi Haji Safrin Guntung Manggis, Kota Banjarbaru Heru Akbar mengatakan, ratusan sapi saat ini sudah habis terjual.
“Sekarang sudah sekitar 800 ekor sapi yang terjual. Tetapi sementara yang di kandang masih 750 ekor, dan 50 ekornya insyaAllah besok pagi sampai,” ujarnya. Kamis (6/6/24).
Heru menuturkan, sapi-sapi ini Ia datangkan langsung dari peternak yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sehingga, untuk sapi dari NTB biasanya sudah dilakukan vaksinasi sebelum dikirim, sedangkan sapi yang berasal dari NTT sampai disini (Kota Banjarbaru baru di vaksin.
“Kebutuhan kurban kita batasi sampai 800 ekor sapi saja,” ucapnya.
Oleh karena itu, ketika sapi itu datang langsung dilaporkan ke Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3), Kota Banjarbaru supaya diberi vaksin terhadap sapi-sapi yang baru datang tersebut.
“Iya langsung kita lapor, bahkan sapi belum sampai sudah kita lapor duluan dengan DKP3 Banjarbaru,” tuturnya.
Heru membeberkan, pembeli sapi tidak hanya dari Kota Banjarbaru saja, tetapi ada yang dari Martapura, Banjarmasin, bahkan Rantau.
Adapun kisaran harga sapi yang dijual, yakni dari angka Rp15 juta sampai Rp24 juta per ekor. Namun tersedia juga apabila masyarakat yang ingin harganya di Rp14 juta ke bawah dan tetap akan dilayani.
“Tahin ini harga sapi naik sekitar Rp500 ribu jika dibandingkan dengan tahun 2023 lalu,” katanya.
“Sedangkan dengan hari biasa peningkatan harga lumayan jauh, yakni sekitar Rp5 ribu sampai Rp6 ribu per kilogram, atau Rp1 juta hingga Rp1, 5 juta per ekornya,” tambahnya.
Meski demikian, guna mengantisipasi terserang Penyakit Mulut dan Kukub (PMK) pada sapinya, Ia tidak menerima atau membeli sapi dari daerah-daerah di Kalimantan Selatan.
“Kalau ada penyakit baru atau apa itu biasanya mereka (sapi) cepat responnya, jadi memang tidak diambil kalau dari luar daerah. Bukan dari Pelaihari saja tetapi dari sekitar pun tidak saya ambil kalau sudah diluar kandang, karena tidak berani resiko, jika satu kena habislah 800 ekor, menagis lah saya” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu pembeli sapi, Sa’adah mengatakan, perayaan kurban merupakan jembatan silaturahmi dengan umat muslim dan umat beragama lain.
“Daging biasanya tidak dibagi pada lingkungan umat muslim saja tapi yang beragama lain juga, jadi saya sangat bersyukur dalam Idul Adha ini semua bisa menikmati daging,” ujarnya.