REDAKSI8.COM, SAMARINDA – Dalam upaya mengatasi kesenjangan pendidikan di wilayah terpencil, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) baru-baru ini meluncurkan program digitalisasi pendidikan.
Tujuannya, untuk memfasilitasi akses pendidikan yang lebih merata.
Program ini dicanangkan untuk membantu mengurangi jurang pemisah antara kawasan perkotaan dan daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh fasilitas pendidikan yang memadai.
Anggota DPRD Kaltim dari Fraksi Golkar Syarifatul Syadiah mengungkapkan, pihaknya telah mendistribusikan seribu laptop untuk para guru dan menempatkan seribu titik WiFi di lokasi-lokasi yang minim akses internet.
“Kami berusaha untuk membawa teknologi ke setiap sudut wilayah terpencil, memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa, tanpa terkendala oleh keterbatasan geografis,” ujar Syarifatul pada Kamis (31/10/2024).
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau teknologi, dan juga mempermudah siswa dalam mengakses materi pelajaran secara online.
Adanya laptop bagi para guru, proses penyampaian materi pun menjadi lebih efektif dan modern.
Selain itu, seribu titik WiFi yang dipasang di wilayah terpencil juga akan membuka peluang bagi siswa untuk memanfaatkan berbagai sumber daya digital yang tersedia.
Syarifatul menekankan pentingnya teknologi dalam dunia pendidikan saat ini.
“Kita sudah berada di era digital, dan teknologi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita, terutama dalam dunia pendidikan. Ujian berbasis komputer sudah mulai diperkenalkan di berbagai daerah, dan pembelajaran digital kini semakin berkembang pesat,” jelasnya.
Menurutnya, program itu tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan masalah akses, tetapi juga untuk mempersiapkan anak-anak di Kalimantan Timur agar siap bersaing secara global.
“Melalui program ini, kami berharap dapat memberikan dasar yang kuat bagi generasi muda di Kalimantan Timur untuk dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” tambah Syarifatul.
Dengan adanya fasilitas digital ini, diharapkan akan tercipta kesempatan yang lebih adil bagi semua pelajar, terutama yang berada di daerah-daerah yang selama ini tertinggal dalam hal akses pendidikan berkualitas.