REDAKSI8.COM – Tingkat partisipasi langsung perempuan di arena pesta demokrasi masih sangat minim, dan memerlukan perhatian serius. Tidak sedikit kaum perempuan menafsirkan secara hitam putih, bahwa politik adalah tindakan “gambling”.
Hal demikian dikatakan oleh Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Hj. Ananda, dalam diskusi publik dengan tema “Perempuan ke Politik, Mau Buat Apa?” di Angkringan Pandawa Banjarmasin, Senin (11/3) malam.
Diskusi yang diselenggarakan oleh PC IMM Kota Banjarmasin tersebut, juga menghadirkan KPUD Bidang Sosialisasi Kota Banjarmasin.
Menurut Hj. Ananda, kalangan perempuan seringkali tersudutkan ketika ingin terjun dalam ruang politik. Hal tersebut menyebabkan politik menjadi “sesuatu” yang menakutkan.
“Sebagai perempuan yang terjun dalam dunia politik, saya ingin mengubah paradigma tersebut. Intinya adalah menjadi role model yang baik,” kata Ananda.
Dia juga menambahkan bahwa jika perempuan ingin terjun dan sukses di dunia politik haruslah bekerja keras, bisa menempatkan diri, harus kuat dan tahan banting.
Disisi lain, salah seorang peserta diskusi yang juga merupakan anggota PC IMM Kota Banjarmasin, Ridha Auliani (21), mengaku sangat senang dan antusias dengan diselenggarakannya diskusi publik kali ini.
Menurutnya, perempuan bukan hanya bertugas di “kamar, sumur, dapur”, artinya perempuan juga mempunyai hak untuk terjun aktif dalam bermasyarakat. Seperti halnya berpolitik. Ridha mengatakan, persepsi masing-masing orang, yang seringkali memandang politik sebagai “dunia hitam” menjadi pemicu diri takut melangkah.
“Dari diskusi tadi, kami juga menjadi mengerti bahwa bukan politik yang hitam, melaikan orang-orang tertentu yang membuat politik menjadi hitam. Jadi, saya berharap kaum perempuan khususnya tidak takut untuk terjun ke dunia politik dan bisa ikut andil berpartisipasi dalam politik,” pungkasnya.