REDAKSI8.COM – Nurhasanah (60), salah seorang warga Banjarbaru yang bermukim di kawasan Kelurahan Landasan Ulin Utara, mendapat bantuan berupa sembako, uang tunai serta pemeriksaan kesehatan dari Pemerintah Kota Banjarbaru.
Pemberian bantuan tersebut merupakan bukti nyata dan respon cepat dari Pemerintah Kota Banjarbaru, terhadap warganya yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Bantuan sembako dan uang tunai diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Sosial Kota Banjarbaru Drs.M.Fachruddin, MM didampingi Kasi Jamsos & FM Perkotaan, Nooraida Fitria, SST, dan disaksikan langsung oleh Camat Liang Anggang Adrianoor Rivai serta Lurah Landasan Ulin Utara (Laura) Ahmad Mawardi.
Di sisi lain, kendati Nurhasanah bermukim di Kelurahan Landasan Ulin Utara, namun secara KTP, Nurhasanah merupakan warga Kelurahan Syamsudin Noor.
Camat Liang Anggang Adrianoor Rivai menerangkan, untuk administrasi kependudukan Nurhasanah akan dipindahkan dari Kelurahan Syamsudin Noor ke Kelurahan Laura.
“Ini untuk mempermudah program bantuan dari Pemerintah Kota Banjarbaru,” terang Adrianoor Rivai.
Selanjutnya, Lurah Landasan Ulin Utara Ahmad Mawardi menambahkan, ada dua keluarga yang mendapatkan bantuan itu dan berada di RT 5 RW 4, yaitu keluarga Itas dan keluarga Nurhasanah.
“Ibu Itas sudah ber-KTP dan Kartu Keluarga Kelurahan Landasan Ulin Utara, sedangkan nenek Nurhasanah masih ber-KTP Kelurahan Syamsudin Noor,” ucap Mawardi.
Masih kata Mawardi, Nurhasanah beserta anaknya akan dipindahkan administrasi kependudukannya. Selanjutnya, mereka akan diikutsertakan dalam program BPJS, KIS dan Program Keluarga Harapan (PKH), termasuk keluarga Itas.
“Ibu Itas dan nenek Nurhasanah akan kita berikan pelatihan dulu. Lewat DAU Kelurahan Landasan Ulin Utara, tahun 2020 nanti, ada bantuan PKH seperti mesin jahit, ternak ayam, ternak itik dan lainnya. Kita lihat nanti dari pelatihan, mana yang bisa dilakukan nenek Nurhasanah dan ibu Itas,” jelas Mawardi.
Lebih jauh Mawardi menjelaskan, sebelum penyerahan sembako dan bantuan uang tunai, Pemerintah Kota Banjarbaru juga sudah melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama bagi Nurhasanah. Secara umum ujar Mawardi, kesehatan Nurhasanah cukup stabil.
“Sebelumnya bersama petugas Kesling, Ketua RT, dan LPM Laura, kita sudah lakukan pemeriksaan kesehatan untuk nenek Nurhasanah,” ucapnya.
Di samping itu, sejak tahun 2017 lalu, Itas sebenarnya sudah akan dimasukkan ke dalam program PKH dan diberikan bantuan hewan ternak. Namun ungkap Mawardi, Itas menolak.
“Tapi untuk tahun 2020 ini ibu Itas secara lisan sudah menyatakan mau ikut PKH,” imbuhnya.
Sedangkan untuk Nurhasanah, Mawardi menyebutkan, ada beberapa hal yang menyebabkan Nurhasanah tidak terdata sebelumnya. Pertama sebut Mawardi, Nurhasanah ber-KTP Kelurahan Syamsudin Noor. Kedua, tempat tinggal Nurhasanah berada di tengah kebun. Terlebih bangunan yang ditempati sebelumnya adalah bekas penyimpanan pupuk, sehingga Ketua RT setempat tidak mengetahui bahwa Nurhasanah tinggal di lokasi tersebut.
“Sejak awal saya menjabat, sudah saya instruksikan kepada RT untuk melakukan pendataan warga warga nya yang tergolong tidak mampu, untuk salah satunya kita ikutkan dalam PKH, namun karena nenek Nurhasanah diamnya di tengah kebun, aparat RT tidak tahu, ditambah KTP beliau di Kelurahan Syamsudin Noor,” papar Mawardi.