REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Pelaksanaan perbaikan proyek pembangunan Jembatan Sungai Ulin Jalan Ahmad Yani Kilometer 31,5 Kota Banjarbaru tuai protes dari masyarakat sekitar akibat mengganggu akses keluar masuk warga kompleks.

Setidaknya ada 3 kepala keluarga terdampak akses jalan yang sulit, seperti pemilik rumah di kawasan klinik pratama, pedagang karpet, dan satu pemilik toko figura.

“Kita jelaskan dan memang ada rencana kita buatkan jalan akses dan insyaallah cukup layak cukup aman cukup landai kita tunjukkan juga contoh-contohnya,” ujar Koordinator Lapangan (Korlap) Perbaikan Jembatan Sungai Ulin, Bustanul Ariffin, Selasa (5/8/25).
Warga setempat mengeluhkan dampak ekonomi yang kian merosot ditengah proyek perbaikan pembangunan jembatan itu berjalan.
Oleh karena itu, pihaknya akan menjadwalkan kembali pertemuan diskusi dengan turut mengundang Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru pada Rabu (6/8/25).
“Ada juga dampak sosial warung-warung berjualan di ujung oprit, untuk terdampak akses jalan ada tiga yaitu Pak Budiono, Pak Gatot, dan Pak Susilo. Karena warga tidak semua berkumpul semuanya jadi besok meminta ada pertemuan lagi dan bisa dihadiri Pemko,” jelasnya.
“Dan kami siap besok berdiskusi lebih detailnya,” sambungnya.
Ia menjelaskan, dalam desain pembangunan kembali jembatan tersebut, pihaknya telah memperhatihkan sejumlah ketentuan-ketentuan teknis yang harus dipenuhi.
Seperti elevasinya hingga persyaratan kelandaian jalan untuk keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.
“Itu menjadi salah satu prioritas utama kami, tetapi kami juga memperhatikan bagaimana akses ke rumah-rumah warga tetap nyaman, tadi sudah kita coba konsepkan,” katanya.
Namun, Bustanul menegaskan proses pengerjaan perbaikan jembatan tetap akan terus berjalan sebagaimana yang terlah dikonsepkan dan direncanakan.
“Untuk pengerjaan dinding penahan tanahnya sementara kita menunggu hasil kesepakatan besok, namun masih ada pengerjaan bagian lainnya tetap berjalan normal seperti di sisi sebelah timur dari Banjarbaru,” tutupnya.