REDAKSI8.COM – Seiring dengan perpindahan Pusat Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan ke Kota
Banjarbaru serta bertambahnya jumlah penduduk Kota Banjarbaru dari tahun ke tahun, Pemerintah Kota Banjarbaru harus mulai menyesuaikan arah kebijakan pembangunan kota.
Berbasis kebutuhan merupakan arah pembangunan yang diperlukan saat ini oleh Pemerintah Kota Banjarbaru, salah satunya yaitu pembangunan fasilitas umum berupa pasar.
Beberapa pasar di Banjarbaru saat ini kondisinya cukup memprihatinkan, Pasar Bauntung salah satunya. Jika dilihat dari berbagai aspek keberadaannya sekarang sudah tidak dapat lagi dipertahankan. Luasnya pun tidak sebanding dengan jumlah pedagang yang mencari nafkah di sana, sehingga penataan pedagang yang ideal, rapi dan teratur sangat sulit dilaksanakan.
Selain itu, kondisi pasar terkesan dan terlihat kumuh, tidak teratur dan semrawut. Lahan parkir yang juga tidak memadai membuat kendaraan para pengunjung banyak yang terparkir di jalan umum, sehingga dinilai menghambat kelancaran lalu lintas.
Tidak hanya itu, pengelolaan sampah para pedagang juga dinilai kurang baik, sehingga menimbulkan bau
yang tak sedap. Dampaknya, selain mengganggu kenyamanan para pengunjung yang berbelanja di pasar, juga dinilai dapat mencemari lingkungan sekitarnya.
Melihat fakta tersebut, Pemerintah Kota Banjarbaru mengambil langkah strategis dengan merelokasi Pasar Bauntung Banjarbaru ke lokasi baru di Stadion Mini Gawi Sabarataan (Haji Idak), Jalan RO Ulin Loktabat Selatan Banjarbaru. Terlebih, relokasi Pasar Bauntung Banjarbaru juga merupakan visi dan misi Pemerintah Kota Banjarbaru tahun 2016-2021.
Untuk merealisasikan hal tersebut di atas, Pemerintah Kota Banjarbaru mempersiapkan sarana dan prasarana yang bisa dinikmati masyarakat Banjarbaru secara keseluruhan. Konsep pasar yang rapi, teratur, bersih dan mengedepankan unsur kenyamanan dengan mengusung konsep Tradisional Modern, dapat menjadi rujukan masyarakat Banjarbaru untuk transaksi jual beli.
Selain meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, hal ini juga merupakan salah satu bentuk untuk meningkatkan sarana dan prasarana ekonomi di Banjarbaru. Relokasi ini merupakan bukti bahwa Pemerintah Kota Banjarbaru peduli terhadap pedagang di Banjarbaru, juga kepada masyarakat demi terciptanya kondisi pasar yang nyaman dan tertata.
Sebagai bentuk perhatian Pemerintah Kota Banjarbaru memprioritaskan pemenuhan sarana umum yang diinginkan masyarakat khususnya dalam hal transaksi jual beli, pada tahun 2017 telah dibangun/direvitalisasi 2 (dua) buah pasar rakyat, yaitu Pasar Rakyat Bangkal dan Pembangunan Pasar Rakyat Galuh Cempaka.
Selanjutnya pada tahun 2018, Pemerintah Kota Banjarbaru terus melakukan revitalisasi dan Pembangunan Pasar Rakyat dimana telah direvitalisasi lagi 2 (dua) buah pasar, yaitu Pasar Rakyat Bangkal dan Pasar Rakyat Palam Kecamatan Cempaka, serta pembangunan 3 (tiga) buah pasar baru yaitu Pasar Rakyat Pondok Mangga di Kelurahan Loktabat Utara, Pembangunan Pasar Rakyat Abadi di Kelurahan Guntung Manggis, serta melalui Dana Tugas Pembantuan pembangunan sebanyak 1 (satu) buah pasar yaitu Pasar Rakyat Laura di Kelurahan
Landasan Ulin Utara.
Lantas, mengapa relokasi Pasar Bauntung harus dilakukan?
Berdasarkan data dari Dinas Perdagangan Kota Banjarbaru, luas Pasar Bauntung hanya 1,4 hektar dengan bangunan di dalamnya sebanyak 647 bangunan. Sementara, jumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan pada siang hari sebanyak 322 PKL siang ditambah 372 PKL yang berjualan di sekitar pasar pada saat subuh.
Selain membuat kondisi pasar semakin semrawut, dikhawatirkan hal ini akan menjadi masalah sosial di masyarakat, disamping masalah kebersihan, tata kota dan lain sebagainya yang harus segera ditangani dan dibenahi.
Mengingat permasalahan-permasalahan yang muncul itu, maka relokasi merupakan suatu keharusan. Apalagi luas lokasi pasar yang baru jauh lebih layak dibandingkan dengan pasar yang lama, di mana pasar yang baru memiliki luas lahan 3,8 hektar. Lokasinya juga terhubung dengan dua jalan besar, yakni Jalan A Yani dan Jalan Trikora Banjarbaru.
Selain mengedepankan kenyamanan dan kerapian bangunan-bangunan dan pedagang, di pasar yang baru ini juga akan disertakan banyak fasilitas publik seperti mushola, ruang kesehatan, Ruang Terbuka Hijau dan tempat pengelolaan sampah. Bahkan juga akan dibangun ruang ramah anak.
Untuk kuliner, lokasi warung-warung makan juga akan ditempatkan secara khusus, tidak terpencar-pencar,
sehingga jika dilihat secara kebersihan dan estetikanya, menjadi lebih bagus dan tertata.
Untuk jumlah daya tampung, Pemerintah Kota Banjarbaru menargetkan pasar ini akan mampu menampung lebih dari 1.000 pedagang. Pasar baru ini juga tidak dibangun bertingkat, namun dibangun dengan luasan bervariatif.
Dengan daya tampung lebih banyak dan lengang ini diharapkan dapat menampung pedagang yang memang sudah menetap di Pasar Bauntung. Pemerintah Kota Banjarbaru di bawah kepemimpinan H. Nadjmi Adhani dan H. Darmawan Setiawan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru masa bakti 2016 – 2020, menaruh perhatian serius terhadap perbaikan, penataan dan pengelolaan pasar hingga pasar rakyat yang ada di Banjarbaru ke depannya benar-benar menjadi pasar rakyat yang modern, lebih khusus dalam hal sarana dan prasarana yang dimiliki yaitu adanya lokasi pasar yang lebih representatif.