REDAKSI8.COM, KUTAI TIMUR – Dalam upaya memperkuat pengawasan terhadap pelaksanaan program-program pembangunan yang dibiayai oleh anggaran daerah, Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kalimantan Timur untuk Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur kembali melakukan kunjungan kerja ke wilayah utara provinsi.

Salah satu titik yang menjadi fokus dalam agenda ini adalah SMK Negeri 1 Sangatta Utara di Kabupaten Kutai Timur, sebuah institusi pendidikan vokasi yang memiliki peran strategis dalam pengembangan sumber daya manusia lokal.

Rombongan Pansus yang dipimpin oleh Wakil Ketua Pansus LKPJ, Agus Aras, terdiri dari sejumlah anggota legislatif aktif, di antaranya Firnadi Ikhsan, Baharuddin Demmu, Apansyah, dan Abdul Giaz.
Mereka turut didampingi oleh tim tenaga ahli dan staf sekretariat, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur.
Kunjungan tersebut bukan sekadar agenda simbolik, melainkan bagian penting dari proses verifikasi langsung terhadap pelaksanaan proyek-proyek pembangunan fasilitas pendidikan yang tertuang dalam dokumen LKPJ Gubernur Kalimantan Timur Tahun 2024.
Dalam konteks ini, pembangunan beberapa fasilitas di SMKN 1 Sangatta Utara menjadi sorotan utama—terutama fasilitas Ruang Praktik Siswa (RPS) dan ruang serbaguna yang sedang dalam tahap pengerjaan.
Agus Aras, dalam pernyataannya kepada media, menyampaikan, kunjungan ini bertujuan memastikan setiap elemen proyek dijalankan dengan benar, sesuai dengan tujuan awal serta prinsip efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran publik.
“Kami datang untuk melihat langsung, menilai bagaimana progres dan kualitas pembangunan yang sedang berlangsung. Ini penting agar kami di DPRD bisa memberikan pertanggungjawaban kepada masyarakat, bahwa dana publik yang digunakan benar-benar memberi manfaat nyata,” ujar Agus.
Ia menekankan bahwa kehadiran fasilitas baru seperti RPS dan ruang serbaguna bukan hanya sebatas infrastruktur fisik, tetapi merupakan bagian dari strategi peningkatan mutu pendidikan vokasi.
Di era persaingan kerja yang semakin ketat, lulusan SMK dituntut untuk memiliki keterampilan yang langsung aplikatif di dunia industri, dan hal itu hanya bisa dicapai jika mereka memiliki fasilitas praktik yang memadai.
“Fasilitas praktik yang baik akan menjadi fondasi utama dalam mencetak lulusan SMK yang siap kerja. Oleh karena itu, pembangunan ini harus dilakukan dengan serius dan tidak asal-asalan. Harus ada sinergi antara kualitas bangunan, ketersediaan alat praktik, dan pemanfaatan ruang oleh siswa,” lanjutnya.
Agus Aras juga menyinggung pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam menjamin keberlanjutan pembangunan fasilitas pendidikan. Ia menilai bahwa keberhasilan proyek-proyek pendidikan di daerah tidak hanya bergantung pada besarnya alokasi dana, tetapi juga pada koordinasi dan komitmen antara berbagai pemangku kepentingan.
“Kerja sama lintas institusi sangat diperlukan agar tidak terjadi tumpang tindih, atau sebaliknya—kekosongan tanggung jawab. Pemerintah provinsi punya peran sebagai pengarah dan penyedia anggaran, sementara pemerintah kabupaten harus mendukung dari sisi pelaksanaan dan pengawasan di lapangan,” jelasnya.
Pansus DPRD Kaltim menilai bahwa pembangunan di sektor pendidikan, khususnya di sekolah menengah kejuruan, adalah investasi jangka panjang yang tidak bisa dilihat dari hasil instan. Oleh karena itu, mereka berkomitmen untuk terus memantau setiap proyek yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan agar tidak menyimpang dari rencana semula.
Kunjungan tersebut menjadi salah satu dari sekian rangkaian kegiatan yang dilakukan Pansus dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap kinerja pemerintah daerah. Temuan dan catatan dari lapangan akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam pembahasan hasil evaluasi akhir LKPJ, termasuk rekomendasi yang akan diberikan DPRD kepada pemerintah provinsi.
Bagi masyarakat Kutai Timur, khususnya di Sangatta Utara, pembangunan fasilitas pendidikan yang tepat guna tentu menjadi harapan besar. Mereka menginginkan agar sekolah-sekolah kejuruan seperti SMK Negeri 1 benar-benar menjadi tempat pembentukan generasi muda yang unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan, terutama dalam konteks pembangunan daerah yang semakin dinamis di tengah keberadaan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan.