REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Sebanyak 100 relawan Masyarakat Peduli Bencana (MPB) dari 20 Kelurahan di Kota Banjarbaru mengikuti pelatihan tanggap bencana yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarbaru.

Kegiatan pelatihan itu berlangsung di Aula Lianggangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjarbaru, Selasa (31/9/25).
Para relawan mendapatkan materi kesiapsiagaan menghadapi bencana saat musim hujan, termasuk pelatihan penanganan awal ketika terjadi insiden darurat seperti kebakaran dan kecelakaan yang menimbulkan luka bakar.

Anggota MPB Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Hendra mengaku, banyak mendapat ilmu baru terutama dalam penanganan luka akibat kebakaran.
“Kita sudah tergabung di MPB sejak 2019. Pembinaannya bagus dan dukungan dari BPBD sangat terasa,” ujarnya.
Hendra mengatakan, wilayahnya termasuk salah satu daerah dengan potensi bencana tinggi, mulai dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, hingga angin puting beliung.
“Materi tentang penanganan luka bakar penting karena di wilayah kami sering terjadi karhutla,” ucapnya.
Ia menyebutkan, para relawan MPB turut aktif melakukan sosialisasi agar warga segera melapor setiap kali ada terjadi insiden kebencanaan.
Yang mana upaya itu terbukti efektif untuk menekan luas kebakaran hutan dan lahan di tahun 2025.
“Kami terus mengimbau warga untuk melaporkan kejadian sekecil apa pun. Tahun ini luas karhutla di wilayah kami hanya sekitar 20 hektare, jauh menurun dibanding tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarbaru, Zaini Syahranie mengatakan, Banjarbaru telah resmi berstatus siaga bencana banjir dan cuaca ekstrem.
“Sesuai arahan Wali Kota, kita sudah tetapkan status siaga bencana banjir dan cuaca ekstrem,” tuturnya.
Ia menjelaskan, pelatihan itu menjadi bagian dari strategi BPBD untuk memperkuat kapasitas relawan MPB yang menjadi ujung tombak penanggulangan bencana di tingkat Kelurahan.
“Mereka ini garda terdepan kami di lapangan. Karena itu pembinaan dan pelatihan rutin dilakukan,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, para relawan juga menerima materi dari berbagai narasumber, termasuk BPBD Provinsi Kalimantan Selatan dan Dinas Kesehatan (Dinkes).
“Seluruh relawan MPB ini sudah resmi dibina dan memiliki SK dari Wali Kota Banjarbaru,” bebernya.
Namun, Ia menegaskan, meski saat ini masih ada wilayah yang dilanda panas terik, status siaga tetap diberlakukan untuk mengantisipasi perubahan cuaca mendadak.
“Musim ekstrem bisa berubah cepat. Karena itu kami tetap siaga dan sudah memetakan wilayah rawan banjir maupun puting beliung,” tuntasnya.