REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Berdasarkan update kondisi prakiraan musim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Selatan (Kalsel) saat ini sebagian besar di Kalsel sudah memasuki kategori musim hujan.
Hal itu ditandai dengan meningkatnya atau bertambahnya intensitas hujan yang terjadi di seluruh wilayah Kalimantan Selatan.
“Yang mana harus kita pahami kalau ketika memasuki musim, hujannya itu cenderung lebih panjang dan lama karena lapisan awannya lebih banyak,” ujar Forecaster Iklim Stasiun Klimatologi Kalsel, Khairullah, Rabu (13/11/24).
Bahkan, BMKG dalam pers rilis sudah menyampaikan bahwa puncak musim hujan yang harus diwaspadai adalah dibagian Barat Kalimantan Selatan, yakni sekitar akhir bulan Desember 2024 sampai dengan Januari Tahun 2025.
Kemudian, puncak musim hujan di bagian Timur pada umum nya berbeda, yaitu pada bulan April sampai dengan Mei 2025.
“Yang kami maksud dibagian Timur ini antara lain sebagian Kotabaru dibagian pesisir, sebagian Tanah Bumbu dan sebagian sedikit daripada Tanah Laut, itu yang berbeda,” sebutnya.
“Sedangkan rata-rata hampir semua di Kalimantan Selatan itu puncaknya pada sekitar Desember sampai pada Januari Tahun 2025,” tambahnya.
Tak hanya masuk ke musim hujan, sekarang ini wilayah Kalsel juga kemungkinannya akan memasuki fenomena La Nina lemah.
Namun, EOD (Explosive Ordnance Disposal) sementara ini dalam keadaan lemah tapi nanti selanjutnya akan menuju ke keadaan yang normal.
“Dari mana kami mengetahuinya, itu karena dari kondisi di Samudra Hindia, yang artinya menunjukan adanya kejadian La Nina lemah,” jelasnya.
Demikian, Pemerintah Daerah (Pemda) serta seluruh komponen, dan masyarakat pada umumnya diimbau harus mengantisipasi kemungkinan akan adanya terjadi potensi bencana hidrometeorologi di wilayahnya masing-masing seperti banjir dan tanah longsor, terutama di daerah rawan.
“Pemerintah dan masyarakat harus mengetahui risiko daerah-daerah mana yang berpotensi lebih rawan atau mudah terjadinya bencana hidrometeorologi tersebut,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kota Banjarbaru, Rusmilawati mengatakan, saat ini pihaknya mengantisipasi dampak musim hujan yaitu dengan mengaktifkan kembali tim untuk melakukan pemangkasan dan pemeliharaan di jalur-jalur hijau.
Oleh karena itu, pihaknya akan fokus melaksanakan pemangkasan dan pemeliharaan di Jalan Trikora, kemudian Jalan Ahmad Yani, serta Karang Anyar.
“Sekarang kami lebih fokus ke jalur-jalur hijau karena sudah ada beberapa kali ada hujan deras, dan ada pohon-pohon yang patah akibat angin kencang tersebut, jadi pada saat ini petugas-petugas kami telah melakukan pemangkasan dan pemeliharaan tersebut,” jelasnya.
Adapun alat yang digunakan pihaknya untuk memaksimalkan pemangkasan dan pemeliharaan pohon yaitu dengan satu buah unit mobil crane.
Selain itu, di ABT ini pihaknya akan mendapatkan satu buah crane, lalu ditahun depan kemungkinan satu crane dan 5 orang pekerja untuk dapat mengakomodir yang ada di Kota Banjarbaru.
“Karena banyaknya pohon-pohon yang ketinggiannya melebihi daripada PJU kita sehingga banyak mengganggu listrik juga bisa menyebabkan patah,” tuturnya.
Yang dimana saat ini juga katanya, banyak laporan-laporan dari masyarakat yang meminta izin untuk penerbangan pohon.
“Banyak yang masuk tapi kami pending dulu, kami prioritaskan di jalur-jalur hijau dulu,” ucapnya.
Dengan begitu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk dapat melaporkan ke DLH apabila melihat pohon-pohon yang berpotensi tumbang ataupun patah.
“Himbauan untuk masyarakat terutama yang mungkin melihat pohon-pohon potensi tumbang atau patah agar bisa melaporkan ke DLH, sehingga kami bisa mengantisipasi terjadinya pohon patah ataupun tumbang akibat angin kenyang dan hujan deras,” pungkasnya.