REDAKSI8.COM, SAMARINDA – Tco Coffee Samarinda menyediakan ruang bagi komunitas-komunitas di Samarinda, salah satunya menjadi tempat Launching komune Ter-Aksara.
Launching Komune TerAksara bertajuk Prolog di Tco Coffee, Bangeris Samarinda. Merayakan kecintaan terhadap komunitas, bertukar ide, dan menikmati berbagai kegiatan menarik.
Owner Tco Coffee, Wahyu menyaimapaikan, pengalaman selama Tco Coffee hadir dan berkecimpung dengan komunitas sudah berlangsung lama. Usaha kedai kopi itu berasal dari Tenggarong tepatnya 11 November 2011.
“Di Tenggarong sendiri, kami sudah berkecimpung dengan komunitas. Komunitas Kukar kreatif, disitu banyak melakukan aktivitas musik dan puisi juga ada,” kata Wahyu saat podcast berlangsung, Sabtu (8/6/2024) malam.
Kemudian, sejak 2013 kedai kopi Tco pindah di Samarinda tepatnya dekat kampus UMKT.
“Akhirnya dua tahun disitu kita tutup, saat 2018 kami kembali buka di Bangeris. Jadi disini awal konsep nya itu english cafe, setiap orang masuk Tco wajib berbahasa Inggris dan membuka kursus hingga tahun 2019,” sebut Wahyu.
Saat covid-19 lanjut Wahyu, Tco diharuskan tutup selama tujuh bulan.
Kemudian, di akhir 2019 buka kembali. Disitu awal pertama komunitas hadir kembali yaitu komunitas motor.
“Setiap pelanggan yang masuk di Tco, kami minta nama instagram biar bisa berinteraksi atau tag story gitu, dan selalu cerita bagaimana mereka ada disini,” ujarnya.
Wahyu menyebut, TerAksara kemudian hadir di Tco saat 2022. Kehadiran mereka juga ingin memajukan kedai kopi ini, berkumpul dengan komunitas.
“Awalnya itu ada bang Endry, mas Novan, dan Fayyed. Mereka itu orang kreatif sudah berapa kali melakukan kegiatan disini, kami juga sangat welcome disini. Siapapun jika tidak ada tempat gunakan di Tco silahkan,” jelasnya.
Wahyu menambahkan, seperti anak sejarah yang paling sering berkegiatan disana.
Ia ingin Tco Coffee selalu ada, dan turut berproses bersama kawan-kawan komunitas di Samarinda.
“Ketika masuk harus komitmen dengan komunitas. Disini menyatukan hobi atau ide-ide kreatif, untuk TerAksara ditahap ini performa yang sangat luar biasa,” ucapnya dihadapan pemuda Samarinda.
Sementara itu, Endry Sulistya selaku perwakilan dari TerAksara. Ia mengungkapkan kegiatan ini merupakan peralihan TerAksara.
“TerAksara adalah organik, ngumpul ngobrol, melakukan berapa kegiatan, dan beberapa capaian aksara sampai penerbitan. Sampai berjalan lagi tiba-tiba kawan kawan mengidamkan teraksara lebih maju lagi, hingga mendapatkan akta notaris,” urai Endry.
Endry mengatakan, sebelum adanya covid-19, TerAksara sudah membangun interaksi dengan berbagai komunitas. Dalam artian tidak ekslusif dan bisa menjadi ruang untuk siapapun.
“Saat ini dikawal oleh dua dosen FIB. Kemudian siapapun bisa bergabung. Syaratnya tidak baperan, bisa keluar malam, dan mau belajar,” ungkapnya.
Endry berterimakasih, atas peran Tco Coffee yang menjadi rujukan banyak orang dalam beraktivitas, lembaga formal, kampus, organisasi, hingga lintas realigi, komunitas seni, dan lainnya.
“Dalam proses TerAksara, pernah mendapatkan fasilitasi ruang di kantor bahasa. Kemudian, berlanjut di Tco Coffee. Di samarinda jarang ada yang bisa dipakai tempat seperti ini. Kemudahan juga bagi TerAksara, semoga kedepan komunitas tetap di izinkan untuk ngerepotin Tco,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut, menghadirkan Podcast, Sreening Film, Pameran Seni Rupa, Performance Art, Art Exhibition, dan Pembacaan puisi. Yang dimeriahkan oleh seniman, akademisi, mahasiswa, dan pembaca lintas generasi di Kalimantan Timur.
Tersedia juga, Zine atau produksi kreatif keluarga terAksara yang berisi karya-karya anak muda Samarinda.