Dalam kunjungan sejumlah jurnalis lokal dan nasional pada Selasa (15/7/2025), Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Sibolga, Ibnu Taqwym, menjelaskan bahwa Warung Telepon Khusus Lapas (Wartelsuspas) adalah solusi nyata untuk mencegah penggunaan handphone ilegal di dalam lapas, sekaligus memastikan hak komunikasi warga binaan tetap terpenuhi.
“Wartelsuspas ini kami kelola secara mandiri dan bisa digunakan gratis oleh warga binaan. Ini bagian dari komitmen kami untuk menjaga keamanan, sekaligus menjaga hubungan mereka dengan keluarga di luar,” terang Ibnu.
Ke depan, pengelolaan Wartelsuspas akan dilimpahkan kepada INKOPASINDO dan pihak vendor untuk memperluas jangkauan layanan, menambah unit telepon, serta meningkatkan kenyamanan fasilitas yang tersedia. Langkah ini juga bertujuan untuk menekan celah pelanggaran dan praktik ilegal yang kerap terjadi di dalam lembaga pemasyarakatan.
Menurut Ibnu, Lapas Sibolga tidak sekadar menjalankan tugas penjagaan, tapi juga tengah bertransformasi menjadi lembaga pembinaan yang lebih manusiawi.
“Kami bukan tempat yang sempurna, tapi kami punya tekad kuat untuk berubah dan memberi yang terbaik. Tidak ada kompromi untuk pelanggaran. Yang kami bangun adalah budaya kerja yang jujur, terbuka, dan profesional,” tegasnya.
Kehadiran awak media menjadi momen strategis bagi Lapas Sibolga untuk membuka diri, menjalin sinergi, dan menyampaikan bahwa lembaga pemasyarakatan hari ini tak lagi identik dengan stigma. Melalui kolaborasi dan keterbukaan informasi, masyarakat diajak untuk melihat bahwa lapas adalah ruang pemulihan, bukan hukuman semata.
Dengan inovasi seperti Wartelsuspas, Lapas Sibolga mengajak semua pihak untuk ikut berkontribusi menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang aman, bersih, dan memberi harapan, tempat di mana warga binaan diberi kesempatan untuk bangkit dan kembali menjadi bagian positif dari masyarakat.