REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Buah kurma merupakan salah satu takjil awal untuk berbuka puasa saat bulan Suci Ramadhan.
Memiliki tekstur kering, kenyal dan rasanya yang manis, kurma pun menjadi kudapan favorite Nabi Muhammad Sholallahu Allaihi Wassalam (SAW).
Sebab, kurma mengandung minyak, kalsium, sulfur, zat besi, potassium, fosfor, mangan, tembaga, dan magnesium yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Selain itu, kurma juga merupakan salah satu makanan manis dan multiguna yang dapat meregulasi proses pencernaan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Kota Banjarbaru, Juhai Triyanti Agustina mengatakan, sangat bagus memakan kurma untuk berbuka puasa, namun dengan catatan tidak mengkonsumsi secara berlebihan.
“Berbuka puasa memang dianjurkan untuk makan yang manis-manis karena mengganti tenaga yang hilang, tapi jangan kebanyakan,” ujarnya kepada Redaksi8.com, Rabu (13/3/24).
Juhai menuturkan, tujuan dari memakan buah kurma supaya energi yang telah hilang setelah berpuasa seharian bisa kembali lagi.
Ditambah, selama bulan puasa banyak wadai-wadai yang manis-manis, mengandung gula dan karbo.
“Intinya tetap dibatasi, jadi pola makan hidup sehat, artinya makannya seimbang antara karbo, gula, protein dan lainnya tetap seimbang,” ucapnya.
Kemudian, berapa jumlah kurma yang seharunya dimakan setelah berpuasa, menurut Juhai, lebih bagus sesuai dengan yang sudah di anjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Sesuai yang di anjurkan Nabi Muhammad, hitungannya ganjil 1 atau 3 ya disesuaikan saja,” katanya.
“Artinya boleh makan kurma atau minuman manis atau buah-buahan yang segar, tujuannya agar kita bisa mengganti energi yang hilang selama berpuasa,” tambahnya.
Sementara itu, Ahli Gizi (Nutritionist) Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman, Kota Banjarbaru, Dwi Rahayu Ningsih mengatakan, setelah berpuasa seharian, tentu banyak orang yang mengalami dehidrasi, hipoglikemia, dan menurunnya imunitas atau kekebelan tubuh.
Oleh karena itu, kurma dapat menjadi solusi untuk mengembalikan stamina karena memiliki rasa yang manis dan indeks glikemik yang tinggi.
Sehingga apabila setelah mengkonsumsi makanan tersebut gula darah akan naik, namun itu untuk menghindari atau mengembalikan hipoglikemia (kondisi ketika kadar gula dalam darah berada di bawah normal<-red).
“Jadi manfaatnya itu mengembalikan energi supaya kita tidak lemah, letih, dan lesu, seperti kejadian hiperbolik,” terangnya.
Selain itu, Dwi mengatakan, aman dan tidak ada batasan untuk memakan buah kurma bagi orang-orang yang tidak memiliki gangguan penyakit seperti kecing manis.
Meski demikian, tidak disarankan untuk memakan kurma secara berlebihan, sebab akan mengakibatkan hipoglikemia.
“Untuk pasien-pasien penderita diabetes itu ada batasannya karena itu kembali lagi ke indeks glikemik yang tinggi,” tandasnya.