REDAKSI8.COM, Amuntai – Konferensi Wilayah (Konferwil) Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan yang ke IX rencananya dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2023 sampai dengan tanggal 11 Juni 2023 yang dilaksanakan selama 4 hari harus ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan.
Penundaan tersebut dilakukan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat sidang pleno terkait dengan pengumpulan nama nama untuk Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) pada Konferensi Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan, Jumat (9/6/2023) malam sekitar jam 21.00 wita atau jam 9 malam.
Dari yang disampaikan oleh DR Fauzan Saleh, M.Ag salah peserta Konferwil bahwa kronologis sidang pleno yang dilaksanakan dari siang sekitar jam 14.30 wita yang dipimpin oleh Nasrullah yang juga merupakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan meminta cabang cabang mengumpul 7 nama yang diusulkan yang akan dipilih menjadi AHWA.
“Karena usulan tersebut dan harus mencari nama nama yang akan diusulkan oleh masing masing cabang dan tentunya harus didiskusikan dulu oleh masing masing cabang kepada pengurusnya sebelum diserahkan. Maka sidang diskor sekitar 30 menit untuk memberikan kesempatan kepada cabang-cabang untuk menyerahkan 7 nama itu,” tuturnya.
Ia menjelaskan, setelah itu, sidang dibuka lagi untuk mengumpulkan nama nama yang diajukan oleh masing masing cabang Nahdlatul Ulama. Setelah nama nama tersebut sudah diserahkan oleh cabang cabang, maka sidang diskor lagi sampai jam 21.00 wita atau jam 9 malam atau setelah shalat Isya.
“Setelah dibuka oleh pimpinan sidang lagi skor sekitar jam 9 malam, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang saat itu juga hadir langsung mengumumkan bahwa membatalkan acara Konferensi Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan dengan alasan Panitia melanggar Ad/Art dan PP,” tuturnya.
Menurutnya, pembatalan tersebut setelah sebelumnya semua Cabang mengusulkan nama-nama AHWA, dan nama nama tersebut diserahkan ke pimpinan sidang Pleno dan dari hasil usulan tersebut nama nama untuk AHWA mendominan kepada salah satu nama.
“Nama yang diusulkan untuk Rais Syuriyah itu untuk DR KH Muhammad Husein, M.Ag ada 11 rekomendasi dari cabang dan rekomendasi tersebut mengungguli dari KH Muhammad Ramli yang infonya hanya mendapatkan 5 rekomendasi yang merupakan ketua Rais Syuriyah pengurus yang saat ini,” tuturnya.
“Adapun alasan dari PBNU menunda konferwil ini adalah karena pengajuan nama nama AHWA saat sidang pleno digelar, menurut PBNU seharusnya penyerahan nama nama AHWA sehari sebelum Konferwil tersebut dilaksanakan,” bebernya.