REDAKSI8.COM, KALTIM – Keprihatinan mendalam disampaikan oleh anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Darlis Pattalongi, terkait kondisi ribuan rumah tak layak huni di Kaltim.
Darlis menilai bahwa ketimpangan ini sangat kontras dengan Kaltim yang dikenal sebagai provinsi dengan kekayaan SDA melimpah, mulai dari tambang batu bara, minyak, hingga kelapa sawit.
Namun, kekayaan tersebut tidak terlihat dampaknya bagi kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hal penyediaan tempat tinggal yang layak.
“Ini situasi yang sangat ironis. Kaltim dikenal kaya SDA, tetapi masyarakat kita hidup dalam kondisi perumahan yang tidak layak. Hampir setiap kali saya berkeliling, baik di kota maupun desa, saya menemui rumah-rumah yang seharusnya mendapat perhatian lebih,” ujar Darlis saat ditemui di ex Temindung, Minggu (27/10/2024).
Darlis menambahkan bahwa kondisi ini terjadi baik di perkotaan seperti Samarinda maupun di daerah-daerah terpencil seperti Kutai Barat, Mahakam Ulu, dan Berau. Kondisi rumah tak layak huni tersebut membuat masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil semakin merasa diabaikan.
“Kondisi rumah yang buruk tidak hanya terlihat di daerah pelosok, bahkan di kota besar seperti Samarinda, masih banyak rumah yang jauh dari kata layak huni,” tambahnya.
Darlis menegaskan bahwa pemerintah harus menunjukkan perhatian nyata bagi masyarakat yang terdampak.
Menurutnya, pemerintah seharusnya mampu merehabilitasi hingga 10.000 unit rumah setiap tahunnya, sehingga masalah ini dapat teratasi dalam waktu singkat.
“Dengan anggaran yang ada, kita seharusnya bisa memperbaiki kondisi ini. Masyarakat kita sudah terlalu lama menunggu perbaikan yang nyata. Sudah waktunya pemerintah menunjukkan keberpihakan pada rakyat kecil,” tegasnya.
Ia berharap gubernur yang akan datang lebih serius memperhatikan persoalan perumahan ini, agar masyarakat dapat merasakan manfaat nyata dari kekayaan alam di daerah mereka.
“Masalah ini adalah cerminan dari kurangnya perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat. Kita harus mengutamakan kebutuhan dasar rakyat, terutama mereka yang tinggal di pelosok,” pungkas Darlis.