REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Pertama di Ibu Kota Provinsi (IKP) Kalimantan Selatan (Kalsel), petani kopi bekerjasama dengan Detasemen Perhubungan Korem (Denhubrem) akan melaksanakan penanaman bibit kopi seluas 4 hektare.
Bibit kopi Ini nantinya akan ditanam dikawasan ketahanan pangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berada di Jalan Sungai Ulin, Kota Banjarbaru.
Rencananya area tersebut akan dibuka sekitar 1.300 hektare untuk ditanami kopi, jagung, padi hingga budidaya ikan.
“Kopi kita termasuk di klaster empat, jadi ini tahap projek pertamanya 4 hektare berada di Gunung Petro dan di puncak Dewi Mayangsari,” ujar Petani Kopi di Jalan Sidodadi, Kota Banjarbaru, Dwi Putra Kurniawan, Kamis (8/8/24).
Dwi menjelaskan, tujuan dari penanaman 4000 bibit kopi ini untuk mengembangkan kopi di area ketahanan pangan TNI, serta memenuhi minat pasar Luar Negeri.
“Dibawah koordinator Denhubrem, kami petani kopi dan mahasiswa fakultas pertanian ingin mengembangkan kopi, dan insyaallah diakhir tahun nanti kita sudah selesai menanam 4000 bibit kopi di area 4 hektare ini,” jelasnya.
Adapun jenis kopi yang ditanam adalah khusus untuk Liberika, karena Liberika merupakan salah satu kopi unggulan di Kalimantan Selatan yang sangat banyak diminati di pasar Luar Negeri.
“Jadi disini akan menjadi area perkebunan kopi Liberika pertama di IKP Kalsel. Mudah-mudahan ini bisa wujud dan kita laksanakan bersama Denhubrem dan Korem,” ungkapnya.
Dwi menyampaikan, sekarang sudah dalam proses pertumbuhan tunas, sedangkan untuk waktu produksinya kopi Liberika diumur dua tahun setengah akan mulai berbuah.
“Itu usia produksi, insyallah akan seumur hidup bagi yang menanamnya, jadi kopi Liberika ini kopi yang pohonnya besar dan buahnya banyak, itulah keunggulannya,” terangnya.
“Dalam satu pohon yang dipanen bisa menghasilkan setengah kilo sampai dua setengah kilogram,” tambahnya.
Selain itu, kopi Liberika adalah kopi yang tumbuhnya di dataran rendah, sehingga Kalsel dan Kalimantan pada khsusunya yang area rawanya luas sangat cocok untuk membudidayakan dan mengembangkan kopi jenis Liberika ini.
Bahkan, cita rasa dari Liberika masih hal yang baru bagi masyarakat global, karena rasanya mirip seperti fruit Nangka atau ada rasa-rasa coklat di kopinya.
Oleh karena itu, kopi Liberika menjadi salah satu keminatan Luar Negeri, sebab pasar kopi global didominasi oleh jenis Rabika dan Robusta.
“Ketika Liberika masuk ke pasar global otomatis peminat kopi-kopi yang selama ini hanya merasakan kopi dari 2 jenis tadi ikut tertarik menikmati kopi Liberika yang unik tadi,” pungkasnya.