REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Ngaretnya Musyawarah Kota (Muskot) Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kota Banjarbaru mendapat perhatian Ketua DPRD Banjarbaru Fadliansyah Akbar.
Katanya, pihaknya siap membantu KNPI dalam hal sarana dan prasara menggelar Muskot.
“Itu dibicarakan di internal masing-masing KNPI pengurus yang lama untuk segera menjatuhkan Muskot terkait pemilihan KNPI,” ucapnya.
Ia menyarankan harus ada suatu koordinasi yang baik oleh ketua KNPI yang lama dengan Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) untuk mewujudkan Muskot KNPI Kota Banjarbaru.
“Masa jabatan KNPI ini jabatan politis, jadi ada konsulidasi internal dalam untuk menentukan tanggal pelaksanaan,” ujarnya.
Selain soal Muskot, Ia pun mengatensi terkait dengan lingkungan dan bangunan secretariat KNPI Banjarbaru yang saat ini menjadi buah bibir.
Ia meminta ada perbaikan dari internal pengurus dan gotong royong untuk membenahi sekretariat KNPI tersebut.
“Kalau jelek tapi tetap dirawat biar bagus tapi sudah jelek tapi tidak dirawat tambah rusak jadinya,” katanya.
Berbeda dengan Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Kasi Kepemudaan dan Pengembangan Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Banjarbaru, Fauzi mengatakan, sebenarnya tidak ada hal yang terlambat, sebab ada mekanisme-mekanisme yang harus dilalui oleh pengurus KNPI.
“Jadi sebelum kawan-kawan KNPI itu melaksanakan musyawarah Kota, dia dulu harus melaksanakan yang namanya Musyawarah Kecamatan,” terangnya.
“Kalau sudah, barulah bisa pelaksanaan tingkat Muskot. Disitulah untuk menentukan siapa yang jadi calon Ketua KNPI Kota Banjarbaru kedepan,” sambungnya.
Menurutnya, apa yang telah dilaksanakan masih sesuai dengan aturan yang berlaku, kecuali untuk Musyawarah Kota Luar Biasa.
“Jadi tidak ada keterlambatan atau kesengajaan untuk dilanggar,” tegasnya.
Sedangkan untuk kantor sekretariat itu sendiri, baginya memang seharusnya benar-benar representative.
Bahkan Ia pun menginginkan ada perbaikan dan segala macamnya untuk sekretariat KNPI.
“Kita sebenarnya mensupport itu, Mudah-mudahan ada anggaran yang lebih baik mendukung itu, tapi lagi-lagi kita keterbatasan dengan anggaran,” tandasnya.