REDAKSI8.COM, Kabupaten Banjar – Sektor pertanian hingga saat ini masih menjadi penopang utama ekonomi masyarakat. Pertanian juga menyumbang 13,6% dari produk domestik bruto (PDB) nasional, 55% industri pengolahan merupakan pengolahan produk pertanian, dan menyerap 35% tenaga kerja.
Dari uraian tersebut, berarti pertanian memberikan peluang besar untuk bisnis di sektor pertanian. Ada banyak sekali peluang inovasi bagi para inovator dan enterpreneur dalam membuka jalan untuk menemukan ide baru guna pengembangan bisnis di dalam pertanian.
Seperti Gapoktan Kayuh Baimbai merupakan gabungan dari beberapa kelompok tani yang menggagas pertanian dengan perpaduan inovasi agrotourism. Agrotourism merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian.
Melalui pengembangan agrotourism yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, pendapatan petani dapat meningkat bersamaan dengan upaya melestarikan sumberdaya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya.
Saat ini Gapoktan Kayuh Baimbai telah mengelola sekitar 11-13 hektar lahan dengan berbagai bentuk pemanfaatan, mulai dari kolam ikan dengan menggunakan bioflog. Budidaya sayuran, seperti terong ungu, tomat, timun, cabai, bunga kol dan lainnya. Selain sayuran juga budidaya kelengkeng new crystal.
Kegiatan Gapoktan Kayuh Baimbai di support oleh PT Mitra Agro Semesta (MAS) dan PT Banjar Bumi Persada (BBP). Untuk 1 hektar dari 11 hektar lebih, lahan tersebut ditanami Kelengkeng dibudidaya dengan konsep agroforest, suatu sistem pertanian menetap yang melibatkan banyak jenis tanaman pohon (berbasis pohon) baik sengaja ditanam maupun yang tumbuh secara alami pada sebidang lahan dan dikelola petani mengikuti pola tanam dan ekosistem menyerupai hutan.
Tak hanya tanaman sayur dan buah, dalam landskap yang sama, Misrani, sebagai Ketua Gapoktan Kayuh Baimbai juga menjelaskan akan membuat taman bunga, kolam pemandian, rumah produksi, fasilitas penginapan hingga training.
“Kami menggagas agrotourism ini dengan konsep yang berbeda. secara holistik dan terpadu kita coba gabungkan. Untuk itu kami juga berkolaborasi dengan PT Mitra Agro Semesta (MAS) , PT Banjar Bumi Persada (BBP) dan perusahaan lainnya sebagai private sectors untuk bersama berkolaborasi membangun agrotourism ini,” ungkapnya, Senin (15/5/2023).
Misrani berharap ke depan agar bisa dikembangkan dengan model fresh market, dimana untuk pengunjung bisa langsung memetik sayuran dan buah secara langsung. Untuk perdana ini kami panen bunga kol dengan harga pasar per Kg mencapai 40 ribu.
Sementara itu Tabib Nurshadiq dari LPB Banua yang merupakan pengurus dari P4S Patra Mandiri menambahkan, rata-rata penghasilan per hektar bisa mencapai 4-6 ton, dengan 10 kali panen.
“Panen ini memang fluktuatif sifatnya. Dengan jumlah tanam 4000 kita bisa sampai 10 kali panen. Saya dari awal panen sekitar 150 kg, lalu panen kedua meningkat sekitar 200 kg, sampai panen puncak di panen ke 5 dan ke 6 jumlahnya sekitar 700-800 kg. Kemudian Akan turun di panen ke 7 sampai ke 10. Sedangkan untuk timun dengan 4000 tanaman bisa panen sekitar 8-10 ton,” tuturnya.
Ditambahkan oleh Tabib, kelompok tani di sini tak hanya menanam satu jenis sayuran namun juga beberapa jenis varietas sayuran yang diadaptasikan dengan musim dan trend pasar. Pengamatan fluktuasi pada trend pasar ini juga menjadi salah satu kunci keberhasilan petani.
Diakui oleh Tabib, saat ini memang belum seluruhnya distributor yang menampung seluruh hasil dari kelompok tani, namun kini sudah ada beberapa distributor yang siap untuk membantu menghubungkan dengan pasar.
Fresh market yang kemudian digagas ke depan dibuat dengan menjual produk sayuran secara langsung, bersih, berstandar supermarket, menyesuaikan dengan harga pasar, bahkan kelompok tani Kayuh Baimbai juga tak segan mengantarkan langsung ke rumah pembeli jika ada pemesanan secara langsung, sesuai dengan standard.
Nor Qomariyah, Public Relations PT MAS dan PT BBP, mengatakan apa yang digagas oleh Gapoktan Kayuh Baimbai bersama P4S Patra Mandiri, dengan PT MAS dan PT BBP adalah bentuk pengembangan ke arah mikro dan makro market.
“Pengembangan ini bertujuan untuk lebih membuka pasar, membuka peluang tenaga kerja dan produk petani dapat cepat diserap oleh pasar. Paling tidak, fresh market ini ke depan bisa dipadukan dengan agrotourism yang memadukan antara pengelolaan pertanian, edukasi dalam pertanian, misalnya praktek menanam, pembuatan pupuk, pengolahan hasil pertanian, dan tentunya petik hasil sayuran secara langsung. Termasuk bagaimana kemudian pengemasan produk hingga berbagai paket wisata alam bisa dinikmati di sini. Hari ini adalah panen perdana kami untuk kembang kol yang kita gagas bersama,” ungkpanya
Nur berharap, apa yang dilakukan Gapoktan menjadi salah satu contoh perpaduan lengkap untuk agro tourism perpaduan pendidikan, pertanian, budaya hingga pembangunan ekonomi yang bisa merangkul banyak petani. Jika hari ini baru terdapat 30-an petani, ke depan bisa diperluas lagi dengan jangkauan ekonomi yang lebih besar lagi.