REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Kebakaran yang kembali melanda Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Kemuning, Kota Banjarbaru, yang menghanguskan ruang guru itu sempat mengagetkan warga sekitar pada Senin (20/10/25) malam.

Terlebih insiden serupa pernah terjadi sebelumnya di sekolah yang sama pada awal tahun 2024 lalu.

Kepala SDN 2 Kemuning, Dwi Timorita menyebutkan, penyebab kebakaran diduga berasal dari arus pendek atau instalasi listrik yang sudah tidak layak.

“Instalasi listriknya perlu diganti dengan yang lebih sesuai standar,” ucap Dwi saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (21/10/25) pagi.
Menurutnya, kondisi kabel yang terpasang di bangunan lama memang sudah berumur tua dan tidak lagi memenuhi standar keamanan.
“Karena kabel yang ada ini sudah tua umurnya, dan ada beberapa yang menggunakan serabut, bukan kabel tunggal. Mungkin itu yang memicu konslet,” jelasnya.
Namun, Dwi memastikan, pihak sekolah akan segera menindaklanjuti kejadian tersebut dengan melaporkan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarbaru.
“Akan kami tindak lanjuti, kami laporkan ke dinas, seperti yang sudah pernah terjadi. Ini sudah yang kedua kali, jadi segera mungkin diperbaiki,” katanya.
Ia menyebutkan, dampak kebakaran cukup mengganggu kegiatan belajar mengajar para siswa.
Sehingga sementara waktu sekolah diliburkan dan terpaksa harus melakukan pembelajaran secara daring atau dirumah.
Di sisi lain, pihaknya tidak ingin memaksakan kegiatan normal, demikian sekolah memilih fokus pada perbaikan dan keselamatan siswa.
“Hari ini masih libur dulu. Mungkin mulai besok baru bisa diberi tugas daring. Bisa semingguan liburnya karena kami harus membenahi dulu yang ada ini, mungkin dirobohkan sekalian yang bagian depan,” ungkapnya.
Selain kegiatan belajar, program Makan Bersama Gizi (MBG) di sekolah juga untuk sementara dihentikan.
“Untuk pemberian MBG, kemarin sudah saya infokan ke kepala dapur bahwa selama batas waktu yang belum saya tentukan, paling tidak seminggu ini, tidak usah dulu MBG-nya,” terangnya.
Adapun barang-barang yang terbakar seperti alat-alat olahraga, Alat Tulis Kantor (ATK), dan lainnya.
Meski begitu, Ia bersyukur sebagian besar dokumen penting, termasuk ijazah dan data digital sekolah masih aman.
“Untuk dokumen lainnya ada salinan dan soft file-nya. Ijazah juga kebetulan disimpan di ruangan yang tidak terbakar. Perangkat elektronik seperti komputer pun aman karena di ruangan terpisah,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Disdik Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo mengungkap, pada kebakaran sebelumnya sudah pernah ada perbaikan terkait jaringan korsleting di sekolah itu.
“Kami perbaikan tapi masih ruang kelas sama lab karena disitu banyak vital, dengan asumsi ruang guru dan kepsek lebih matur yang menggunakan,” ujarnya.
“Tapi namanya musibah, nanti kita pelajari lagi karena kejadiannya berulang ditempat yang sama,” sambungnya.
Dengan adanya musibah itu, tentu banyak berkas yang hangus.
Namun, bangunan lab berisi peralatan-peralatan dan buku syukurnya tidak ikut terbakar.
“Kami menghimbau para guru lebih waspada, tambah alat elektronik seperti laptop, AC itu kan berpengaruh terhadap jaringan listrik yang sudah tua, jadi berhati-hati,” imbaunya.
Bahkan, Ia pernah mengingatkan untuk memperbaiki instalasi listrik, karena ada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang bisa digunakan.
“Harganya tidak terlalu mahal. Kami imbau bagi sekolah yang sudah tua pakai dana BOS apa yang dirasa perlu diperbaiki, ikut rasa memiliki terhadap sekolah, jangan sampai dibiarkan hal-hal kecil akhirnya seperti musibah ini,” tuntasnya.