Warung Kopi Simpang DPR milik Riadi Putra menjadi korban pertama dalam amukan si jago merah. Api yang diduga berasal dari korsleting listrik langsung membesar, menyambar bangunan semi permanen yang sebagian besar berbahan kayu. Dalam hitungan menit, warung tersebut luluh lantak. Dua sepeda motor yang terparkir di sekitar lokasi juga hangus tak bersisa.
Tak jauh dari titik api, Warung Kopi Ocha yang dikenal luas dengan menu khas lontong malamnya, nyaris ikut menjadi korban. Kepanikan sempat melanda warga sekitar, terlebih karena sebuah rumah warga juga berada hanya beberapa meter dari sumber kebakaran.
Namun berkat kesigapan tim Pemadam Kebakaran Kabupaten Tapanuli Tengah, kobaran api berhasil dijinakkan setelah sekitar 30 menit berjibaku melawan panas dan kepulan asap tebal. Meski tidak menelan korban jiwa, kerugian materiil ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
“Kami bangun karena dengar teriakan warga. Begitu keluar, api sudah besar sekali. Kami cuma bisa mengevakuasi kendaraan dan menyiram air sebisanya sebelum Damkar datang,” ujar salah satu saksi mata di lokasi.
Kini, lokasi yang biasa menjadi tempat berkumpul anak-anak muda dan warga setempat setiap malam itu tinggal puing-puing arang dan kenangan yang hangus terbakar. Kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab kebakaran, meski dugaan awal mengarah pada korsleting listrik.
Peristiwa ini menjadi pengingat pahit akan bahaya kelistrikan yang sering kali diabaikan. Bagi warga Pandan, malam itu tak akan mudah dilupakan.