REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Dalam kurun waktu satu tahun, musibah kebakaran sudah terjadi dua kali di bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Kemuning, Kota Banjarbaru.

Peristiwa pertama terjadi pada awal tahun 2024 lalu, kemudian yang kedua hari Senin (20/10/25) malam sekitar pukul 18.30 Wita.

Kepolisian Resor (Polres) Banjarbaru melalui Tim Identifikasi Inafis langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Dari hasil pemeriksaan, api diduga kuat berasal dari arus pendek atau korsleting listrik pada instalasi kabel serabut berukuran kecil di dalam bangunan.
“Dari hasil olah TKP disimpulkan kebakaran terjadi karena arus pendek listrik,” ujar Kapolres Banjarbaru AKBP Pius X Febry Aceng Loda melalui Kasi Humas, Ipda Kardi Gunadi, Selasa (21/10/25).
Bangunan ruang guru yang terbakar memiliki ukuran 7×13 meter, material bangunan terbuat dari dinding bata semen, plafon triplek, dan atap seng dengan rangka kayu yang mudah terbakar.
“Di bagian depan ruangan, petugas menemukan sambungan kabel serabut berwarna putih yang memanjang hingga ke KWH meter berdaya 2.200 VA,” ujarnya.
Kabel tersebut terlihat sudah menua dan mengalami pelapukan di hampir seluruh bagian ruangan.
Pada titik tengah plafon, tim Inafis juga menemukan area hangus yang diduga sebagai titik awal munculnya api.
“Di atas plafon banyak ditemukan cabangan kabel serabut dan sambungan stop kontak yang disambung-sambung dari dalam ke luar ruangan,” jelasnya.
Kebakaran kali ini juga katanya menambah catatan kelam bagi SDN 2 Kemuning, Kota Banjarbaru.
“Kebakaran juga melanda bagian gudang penyimpanan alat olahraga dan rumah dinas guru. Peristiwa sebelumnya juga diduga akibat arus pendek listrik,” tuturnya.
Menurutnya, faktor usia bangunan yang sudah berdiri sejak 1980-an itu disebut memperburuk kondisi instalasi listrik yang tak pernah diperbarui.
“Akibat kejadian ini, kerugian ditaksir mencapai Rp500 juta,” tutupnya.
Kepolisian mengimbau seluruh sekolah dan instansi di Banjarbaru untuk segera melakukan pemeriksaan ulang terhadap instalasi listrik, terutama kabel serabut yang sudah tua dan rapuh, guna mencegah musibah serupa kembali terjadi.