REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Di penghujung musim kemarau ini ternyata cukup mempengaruhi hasil panen para petani cabai di wilayah Kota Banjarbaru.
Bukan tanpa alasan, hasil panen para petani sedikit menurun bahkan harus bekerja ekstra melakukan penyiraman agar tanaman cabe nya tetap bagus dan tumbuh subur.
Hal itu disampaikan langsung oleh salah satu petani cabai di Jalan Kurnia Ujung, Kota Banjarbaru, Supardi mengaku, pada saat musim penghujan hasil panen cabai keritingnya mencapai 100 kilogram.
“Menanam cabai ada 4 rol, kalau musim hujan panen itu bisa mencapai 100 kilo lebih karena buahnya besar-besar, tapi kalau musim kemarau buahnya kecil jadi hasilnya sekitar 50 kilo,” ungkapnya, Jum’at (11/10/2024).
Dikatakannya, sejak 2 bulan terakhir harga cabai secara perlahan terus mengalami penurunan di pasaran.
Adapun jenis cabai yang ditanam yaitu cabai japlak dan keriting dengan luasan lahan kurang lebih sekitar 1 hektar.
“Sekarang harganya di petani Rp 12 ribu per kilo, kemarin hampir Rp 60 ribu, Rp 50 ribu dan Rp 45 ribu, ini sudah turun hampir 2 bulan,” sebutnya.
Sementara itu, seorang petani sayur, Amina juga mengaku, hasil panen di musim kemarau ini kurang bagus, bahkan harga sayur pun sangatlah murah.
“Harga sayur murah, ada Rp 1 ribu, kacang Rp2 ribu satu ikatnya, di tanamannya juga ada busuk dan ulatnya banyak,” ucapnya.
Amina menyebutkan, sayuran yang Ia tanam seperti kacang panjang, jagung, dan cabai keriting.
Namun, karena cuaca saat ini tidak menentu membuat sumur yang biasa digunakan untuk menyiram tanamannya menjadi kering.
“Keringnya sudah lama, jadi tidak disiram tanamannya paling disemprot-semprot sama obat,” tandasnya.
Pemko Banjarbaru Prioritaskan Tekan Angka Anak Tidak Sekolah di Tahun 2024
REDAKSI8.COM, BANJARBARU - Guna terus meningkatkan kualitas pendidikan serta permasalahan sosial di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (IKP Kalsel), Pemerintah...