TANJUNG – Argumentasi yang diutarakan Calon Bupati Tabalong, Muhammad Noor Rifani, atau H Fani, tentang perlunya penambahan anggaran untuk sektor pertanian, tidak mampu disanggah oleh paslon lainnya, Rabu (6/11/2024) malam.
Menurut H Fani, berdasarkan data, 60 persen masyarakat Tabalong berprofesi sebagai petani. Di antaranya, sangat bergantung pada hasil produksi usaha tani.
“Masih besarnya peluang peningkatan ekonomi dari pengembangan pertanian, ke depan sangat dibutuhkan penambahan anggaran, khusus mendukung program disektor pertanian,” tegasnya.
Pernyataan H Fani, kemudian ditambahkan oleh Calon Wakil Bupati (Cawabup) Muhammad Taufani Alkaf atau Habib Taufan. Itu terlontar pada salah satu segmen. Habib menyampaikan komitmennya untuk mensejahterakan masyarakat lewat sektor pertanian.
Pada sesi penyampaian tanggapan, tidak terdengar adanya sanggahan atau pun bantahan terkait pernyataan Haji Fani – Habib Taufan.
Pada momen itu, paslon nomor urut 1 dan 2 seakan juga menyatakan bahwa potensi ekonomi melalui pengembangan sektor pertanian masih terbuka lebar dan belum dikelola secara optimal.
Itu terbukti dari pernyataan Paslon 1 yang merencanakan akan meningkatkan produksi pertanian padi agar dapat melakukan masa panen dua kali dalam setahun
Begitu pula, Paslon 2 yang menyayangkan terkait adanya 3.200 hektare lahan tidur. Kemudian, dia merencanakan agar membuka lahan pertanian baru seluas 5000 hektare.
Usai debat, H Fani mengatakan tidak ada kendala dengan adanya pembatasan waktu dalam penyelenggaraan debat malam itu.
“Tidak ada kendala. Kami rasa waktunya cukup, ya. Itu diserahkan kembali kepada masing-masing Paslon untukengelola waktu dan menyampaikan penjelasan secara singkat dan dapat dipahami,” tandasnya.
Di lain sisi, H Fani dan Habib Taufan tampak optimal menggunakan kesempatan debat publik yang digelar KPU Tabalong itu.
Pada segmen Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat, Pengelolaan Lingkungan, hingga Akselarasi Program Pusat dan Daerah selalu memiliki relevansi dan keterkaitan dengan rencana program kerja yang disiap diwujudkan oleh Paslon Nomor Urut 3.
Bahkan, dalam pernyataan H Fani dan dipertegas dalam penjelasan Habib Taufan, selalu mengaitkan dengan implementasi misi berikut tujuh inovasi rencana program kerja.
Tidak tanggung-tanggung H Fani menguatkan argumennya dengan menyebut data dan sejumlah bukti dari statistik realisasi program sebelumnya.
Pelaksanaan debat publik pertama, sebagai medium adu gagasan oleh Komisi Pemilihan KPU Kabupaten Tabalong digelar di Hall Aston Tanjung Hotel itu, di jaga ketat petugas kemanan, TNI dan Polri.
Ketua KPU kabupaten setempat, Ardiansyah mengungkapkan, debat publik ini merupakan salah satu metode kampanye yang dilaksanakan mengikuti aturan yang ditentukan.
“Debat menjadi media kampanye paslon untuk sampaikan program, gagasan yang dapat dinilai oleh masyarakat secara bijak,” ujarnya.
Ia meminta masyarakat agar menggunakan hak pilih, untuk menjadikan tayangan debat publik itu sebagai informasi dan referensi dalam menentukan pilihan
“Kami mengajak seluruh masyarakat calon pemilih untuk melakukan pencoblosan pada tanggal 27 November ini,” katanya.
Pada gelaran debat publik kemarin malam itu, dipandu oleh dua moderator, Anang Sophan Tornado dan Varinia Pura Damaiyanti.
Melibatkan lima panelis dari kalangan akademisi dan tokoh masyarakat diantaranya, Muhammad Effendi dari Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM), HM Yunani (guru besar Fakultas Ekonomi ULM, Nadzi Akbar (Guru besar) Universitas Islam Negeri (UIN), Prof Ani Cahyadi (Guru besar UIN) dan M Adriani Yulizar tokoh masyarakat.