REDAKSI8.COM, KUTAI KARTANEGARA – Semangat untuk memperkuat jati diri bangsa dan memperdalam pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai luhur Pancasila kembali digaungkan oleh Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Guntur, saat menggelar kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) Nomor 9 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.
Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, 2 Mei 2025 tersebut menjadi Sosper kelima yang dilaksanakan Guntur selama masa resesnya tahun ini, dengan lokasi kegiatan berada di Desa Senoni, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Acara itu dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat, tokoh pemuda, perangkat desa, dan perwakilan organisasi kemasyarakatan.
Dalam pemaparannya, Guntur menekankan bahwa Perda Nomor 9 Tahun 2023 bukan hanya sebuah dokumen hukum, melainkan wujud keseriusan pemerintah daerah untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan membina kesadaran nasional dalam menghadapi berbagai tantangan ideologis di era global.
“Kita ingin masyarakat menyadari bahwa Pancasila bukan hanya deretan kalimat yang dihafal saat sekolah. Pancasila harus menjadi nilai-nilai yang dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga, lingkungan sosial, maupun dalam konteks berbangsa dan bernegara,” ungkap Guntur, yang merupakan politisi dari Fraksi PDI Perjuangan.
Ia menjelaskan bahwa Perda ini didesain untuk memperkuat sistem pendidikan karakter dan moral bangsa, serta sebagai benteng ideologis di tengah perkembangan zaman yang serba cepat dan penuh dinamika.
Di tengah arus informasi digital yang tak terbendung, masyarakat dinilai semakin membutuhkan landasan nilai yang kuat agar tidak mudah terombang-ambing oleh narasi yang bisa memecah belah persatuan bangsa.
Guntur juga menyoroti pentingnya keterlibatan aktif seluruh komponen masyarakat dalam menjaga stabilitas nasional, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal.
Ia mengingatkan, cinta terhadap tanah air bukan hanya slogan, tapi harus diwujudkan dalam bentuk nyata seperti menjaga toleransi, menolak radikalisme, dan memelihara kebersamaan di tengah keberagaman.
“Mencintai NKRI adalah harga mati. Kita semua memiliki tanggung jawab moral dan historis untuk menjaga keutuhan bangsa ini. Jangan sampai kita terpecah hanya karena perbedaan pilihan politik, suku, atau agama. Di atas semua itu, kita adalah satu dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya penuh semangat.
Dirinya menekankan, salah satu cara untuk mempertahankan kesatuan bangsa adalah dengan memperkuat wawasan kebangsaan melalui jalur pendidikan.
Oleh karena itu, Perda ini menekankan pentingnya pengajaran Pancasila tidak hanya dalam lingkup sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga dan komunitas masyarakat.
Lebih jauh, Guntur menambahkan, implementasi Perda ini diharapkan mampu menciptakan kesinambungan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda, agar mereka tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga tangguh dalam mempertahankan integritas dan identitas bangsa.
“Jika kita ingin Indonesia kuat di masa depan, maka kita harus menyiapkan generasi muda yang punya kesadaran kebangsaan, semangat gotong royong, serta komitmen menjaga persatuan dan kedaulatan negara,” tegasnya.
Menurut Guntur, salah satu bentuk pengamalan nilai Pancasila yang dapat dilakukan masyarakat adalah dengan menjaga kerukunan dan partisipasi aktif dalam pembangunan desa.
Ia menyebut Desa Senoni sebagai contoh wilayah yang memiliki semangat gotong royong dan solidaritas yang tinggi, sehingga patut dijadikan teladan.
Menutup rangkaian kegiatan Sosper, Guntur menyampaikan pesan moral kepada seluruh peserta yang hadir agar menjadikan Pancasila sebagai dasar dalam mengambil keputusan dan bersikap dalam kehidupan sehari-hari.
“Semakin kuat pemahaman kita terhadap nilai-nilai Pancasila, maka semakin kokoh pula fondasi bangsa ini. Saya mengajak seluruh warga Desa Senoni untuk terus menghidupkan semangat nasionalisme, memperkuat rasa persaudaraan, dan menjaga kesatuan dalam keberagaman,” tutupnya.
Kegiatan Sosper ini tidak hanya menjadi ruang diskusi tentang regulasi, tetapi juga menjadi momentum untuk mempererat hubungan antara wakil rakyat dan masyarakat, sekaligus mempertegas komitmen bersama dalam membangun masa depan Kalimantan Timur yang berkarakter, berbudaya, dan berideologi Pancasila.

