REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Persiapan Embarkasi Banjarmasin mengalami beberapa perubahan yang cukup signifikan, termasuk pergeseran tipe pesawat yang akan melayani jemaah haji Tahun 1446 Hijiriah.
Embarkasi ini menyiapkan diri untuk melayani calon jemaah haji dari wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Tengah (Kalteng) pada 1 Mei 2025.
Yang direncanakan akan melayani 13 kelompok terbang (kloter), diantaranya 9 kloter dari Kalsel dan 4 kloter dari Kalteng.
Tidak sama seperti tahun sebelumnya, calon jemaah akan dilayani dengan tipe pesawat Airbus A340 Garuda Indonesia, namun tahun ini jemaah haji menggunakan maskapai penerbangan Lion Air jenis Airbus A330-300.
Serta, perbedaan keberangkatan haji tahun ini juga terletak pada jumlah petugas ibadah haji di Indonesia yang mengalami pemangkasan, dari semula ada 4.200 orang sekarang menjadi 2.100 orang.
Kendati demian, hal tersebut katanya tidak akan mempengaruhi layanan jemaah haji pada tahun 2025 ini.
“Saya pikir pemangkasan jumlah petugas tidak berpengaruh, karena semua sudah profesional,” ujar Anggota Komisi VIII DPR RI, Aprozi Alam saat melakukan Kunjungan Kerja (kunker) ke UPT Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin di Kota Banjarbaru, Rabu (26/2/25).
Aprozi Alam menekankan pentingnya memberikan pelayanan yang terbaik bagi calon jemaah haji, sebab mereka sudah mengikuti berbagai tahapan seleksi hingga pengecekan kesehatan dan pelatihan intensif.
“InsyaAllah mereka diberikan pelatihan khusus, sehingga betul-betul siap menjadi petugas haji. Saya yakin di Banjarmasin petugas hajinya bukan titipan tetapi betul-betul profesional,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kalsel, Muhammad Tambrin mengungkapkan, pemangkasan petugas haji terjadi pada petugas kesehatan.
Dimana sebelumnya untuk satu kloter petugas kesehatan ada tiga orang, tahun ini dikurangi menjadi satu orang.
Meski begitu, prioritas utama tetap pada pelayanan jemaah haji dari kalangan lanjut usia (lansia).
“Standar masih seperti kemarin, prioritas utama adalah jemaah haji dari kalangan lansia, jadi perhatian skala prioritas untuk didampingi,” katanya.
Muhammad Tambrin juga menekankan, bahwa pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi calon jemaah haji.
Karena keberangkatan para jemaah sangat tergantung pada rekomendasi dari dokter yang memeriksa.
Dengan tujuan untuk memastikan semua jemaah dalam kondisi sehat dan layak melaksanakan perjalanan panjang ke tanah suci.
“Semoga proses keberangkatan berjalan lancar,” tuntasnya.



