Kepala DKISP Banjar, HM Aidil Basith, dalam arahannya mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap serangan siber yang kini bukan lagi ancaman maya, tetapi nyata dan terus mengintai.
“Kominfo Banjar sendiri sering menjadi sasaran. Jadi kegiatan ini bukan sekadar formalitas, tapi bentuk nyata dari upaya perlindungan data dan informasi pemerintah yang sangat vital,” tegasnya.
Basith mengungkapkan, berdasarkan hasil evaluasi, dari 27 SKPD di Kabupaten Banjar, 19 di antaranya tergolong berisiko sangat tinggi jika terjadi serangan siber. Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius, mengingat dampaknya bisa mengganggu pelayanan publik dan merugikan masyarakat luas.
“Karena itu strategi kami adalah meningkatkan kapasitas SDM di SKPD melalui sosialisasi ini. Kami tekankan bagaimana mengenali risiko, mengantisipasi, dan merespons jika serangan terjadi,” jelas Basith.
Menguatkan sesi sosialisasi, hadir dua narasumber kompeten: Abdul Hafiz dari Dinas Kominfo Provinsi Kalimantan Selatan yang memaparkan Penerapan Manajemen Risiko Keamanan Informasi Sistem Elektronik, serta Kabid Statistik & Persandian DKISP Banjar, Ali Akbar, yang menyampaikan hasil evaluasi tingkat risiko keamanan informasi di lingkungan Pemkab Banjar.
Acara diikuti oleh perwakilan dari seluruh SKPD dan dilengkapi sesi diskusi interaktif yang membahas studi kasus serta langkah-langkah teknis penguatan sistem keamanan.
Kegiatan ini menjadi penegasan bahwa Pemkab Banjar serius menempatkan keamanan siber sebagai prioritas strategis dalam tata kelola pemerintahan berbasis elektronik. Dengan sistem yang aman, pelayanan publik akan semakin optimal dan kepercayaan masyarakat pun terjaga.