Pada kesempatan tersebut, ada dua topik utama yang dibahas adalah realisasi investasi dan capaian kinerja di sektor kesehatan.
Dalam acara yang digelar, dihadiri oleh dua narasumber yakni Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Fahmi Prima Laksana, serta Kepala Bidang Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Fit Nawati.
Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal yang bertindak sebagai moderator, mengapresiasi kehadiran para narasumber dan awak media.
“Terima kasih teman-teman media yang sudah hadir. Jumpa pers ini memang rutin kita gelar setiap bulan, tanpa menunggu acara besar atau momen khusus. Pekan depan, kami juga akan menggelar jumpa pers bersama Bu Sekda untuk membahas Pra HUT KORPRI,” katanya saat memulai kegiatan jumpa pers di hadapan awak media.
Sesi Jumpa Pers diawali dengan pemaparan Kepala DPMPTSP Kaltim, Fahmi Prima Laksana yang membahas terkait profil organisasi DPMPTSP, target investasi hingga capaian realisasi tahun 2024.
Sementara dari Dinkes Kaltim membahas tentang isu-isu kesehatan. Mulai dari penanganan stunting, fasilitas layanan kesehatan, dan pendampingan kesehatan ibu dan anak.
Fit mengungkapkan, ada lima kabupaten kota yang mengalami peningkatan sesuai informasi per Desember 2023, yang meliputi Kabupaten Kutai Kartanegara dengan presentase 19,15 persen.
Sementara, Kota Samarinda dengan presentase 18,58, dan Kabupaten Berau dengan presentase 19,67 persen. Adapun, dua kabupaten kota yang terlihat lebih tinggi seperti Kota Bontang dengan presentase 23,41 persen serta Kabupaten Kutai Timur dengan presentase 21,78 persen.
Berdasarkan data terbaru dari Dinkes Kaltim, kenaikan prevalensi stunting di daerah-daerah dipicu oleh berbagai faktor. Di antarannya, kurangnya asupan gizi pada ibu hamil, pola asuh yang belum optimal, serta keterbatasan akses terhadap fasilitas kesehatan di beberapa daerah terpencil.
“Upaya penanganan stunting menjadi prioritas utama untuk memastikan kualitas generasi mendatang. Apalagi, kita sekarang kolaborasi dengan lintas sektor terkait melakukan monitoring dan evaluasi langsung ke lokasi. Disana juga ada tim TPS nya, juga ada tim penanggulangan stunting,” jelas Fit.
Baginya, penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan anak-anak akan terus digencarkan. Terutama di daerah yang tercatat mengalami kenaikan.
Tak hanya itu, kolaborasi untuk menyatukan persepsi dengan instansi pemerintah juga diperlukan.
“Mungkin dari Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) memiliki misi sendiri terkait penanganan stunting. Tapi, saat ini kami berupaya membagi tupoksi tersebut,”
“Misalnya di ketahanan pangan ada program sendiri mengenai stunting, begitu pun Dinas Peternakam. Nah ini kami ajak agar sama-sama untuk membagi tupoksi agar mempercepat penurunan angka stunting,” tandasnya.
Keterangan Foto: Jumpa Pers di Kantor Diskominfo Kaltim bersama Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kaltim, Fit Nawati dan Kepala DPMPTSP Kaltim, Fahmi Prima Laksana.