REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarbaru bersama stakholder terkait turun ke lapangan untuk melakukan tinjauan disejumlah lokasi-lokasi U-turn rawan kecelakaan lalu lintas.

Salah satunya di U-turn depan makam Mekatani Kilometer 29, Kota Banjarbaru yang saat ini menjadi perhatian serius Dishub dan Satlantas Kepolisian Resor (Polres) Banjarbaru.
Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub, Kota Banjarbaru, Adi Royan Pratama menyampaikan, demi mengurangi kecelakaan berlalu lintas, pihaknya akan mengambil tindakan cepat, yaitu dengan menutup U-turn depan Mekatani.

“Hari ini kami Dishub, Satlantas Polres Banjarbaru dan BPTD meninjau langsung ke lapangan untuk menentukan tindakan selanjutnya,” ujarnya, Rabu (6/3/24).
Adi mengatakan, akan terus berkoordinasi dengan Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk segera memberikan arahan terkait penutupan atau pengalihan U-turn tersebut.
“Secepatnya kami akan berusaha mendapatakan jawaban dari BPTD, agar kami bisa melakukan penutupan sementara dengan watter Berrier,” bebernya.
Selain itu, kedepan pihaknya juga akan menyiapkan warning light portable di U-turn samping bandara, sehingga masyarakat dari jauh sudah bisa melihat ada U-turn di kawasan tersebut.
“Adanya warning light portable nanti, masyarakat maupun pengendara lalu lintas bisa memperlambat laju kendaraannya,” katanya.
Diwaktu yang berbeda, Kanit Patwal Satlantas, Polres Banjarbaru, Iptu Rahmad mengatakan, sangat mendukung langkah Dishub Banjarbaru untuk mengurangi kecelakaan berlalu lintas.
“Karena sering terjadi kecelakaan di wilayah Banjarbaru khususnya depan Mekatani, intinya kami mensupport Dishub” ucapnya.
Menurutnya, sering terjadinya kecelakaan lalu lintas di U-turn Mekatani itu dikarenakan kondisi jalan yang menurun, sehingga dapat memicu kendaraan jalan lurus dan menurun.
Oleh karena itu, U-turn yang rawan kecelakaan nantinya akan ditutup sementara dengan menggunakan watter barrier, sambil menunggu arahan dari Dishub Banjarbaru dan BPTD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Sering terjadi ini karena kurang tertibnya pengguna jalan, terutama jalur lurus jadi ini daerah kecepatan tinggi, seperti U-turn di mekatani ini dianggap rawan karena tanjakan,” terangnya.
Sementara itu, Pengawas Kinerja Operasional Pelabuhan di Staff LLAJ SDP, Kementrian Perhubungan Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kalsel, Dani Caefan menjelaskan, terkait penutupan atau pengadaan fasilitas keselamatan menjadi keputusan pimpinannya.
“Dari BPTD tadi sudah koordinasi sama Satlantas dan Dishub Banjarbaru untuk penutupan ataupun pengadaan fasilitas keselamatan, namun keputusan ada dipimpinan,” ujarnya.
Meski demikian, Danu mengatakan, kemungkinan untuk U-turn yang berpotensi terjadi kecelakaan akan ditutup sementara waktu dengan watter barrier.
Dan hingga saat ini, pihaknya masih dalam tahap melakukan pengkajian lebih mendalam.
“Mungkin dipindahkan atau bagaimananya nanti dikoordinasikan lagi sama Balai Jalan,” tandasnya.