REDAKSI8.COM, SAMARINDA – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan masyarakat Kalimantan Timur, hadir sebuah angin segar berupa program pemeriksaan kesehatan gratis yang digagas oleh pemerintah.

Bagi sebagian orang, ini mungkin hanya layanan rutin, namun bagi banyak warga, ini bisa menjadi satu-satunya kesempatan untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka tanpa terbebani biaya.

Program ini mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak, termasuk Darlis Pattalongi, Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur yang mewakili daerah pemilihan Kutai Kartanegara.
Darlis menilai langkah ini sebagai awal yang baik dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. Namun, menurutnya, antusiasme masyarakat harus diimbangi dengan kesiapan di lapangan.
“Kalau sekadar cek kesehatan gratis itu bagus,” ujar Darlis saat ditemui di Samarinda. “Tapi kalau setelah diperiksa ternyata pasien butuh perawatan lebih lanjut, dan fasilitas kita belum memadai, program ini malah jadi kurang efektif.”
Pandangan Darlis menyoroti sebuah kenyataan yang sering terabaikan, bahwa kesehatan bukan hanya soal diagnosis, tetapi juga soal tindak lanjut.
Banyak daerah di Kaltim, menurutnya, yang masih kekurangan fasilitas medis yang memadai, seperti rumah sakit atau puskesmas yang memiliki tenaga medis yang cukup.
Ketika fasilitas terbatas, program yang seharusnya menyelamatkan bisa menjadi seremonial belaka, tanpa dampak yang signifikan bagi masyarakat.
“Kesadaran untuk memeriksakan diri itu belum merata. Sosialisasi sangat penting agar program ini berdampak luas,” katanya.
Selain itu, Darlis menekankan pentingnya edukasi. Pemeriksaan gratis, baginya, harus disertai dengan penyuluhan yang masif agar masyarakat tidak hanya datang untuk memeriksa ketika sudah dalam kondisi sakit parah.
Program ini harus mendorong masyarakat untuk lebih proaktif dalam menjaga kesehatan mereka melalui deteksi dini.
Darlis menilai bahwa pemerintah perlu memandang program pemeriksaan kesehatan gratis ini bukan hanya sebagai kebijakan jangka pendek, tetapi sebagai bagian dari penguatan sistem kesehatan secara keseluruhan.
Ini mencakup pengembangan fasilitas, peningkatan jumlah tenaga medis, dan distribusi layanan kesehatan yang merata di seluruh daerah.
“Kalau masyarakat yang diperiksa hari ini butuh pengobatan lebih lanjut, apakah kita sudah siap dengan fasilitasnya? Jangan sampai mereka diberi harapan, tapi pulang dengan kebingungan,” ungkap Darlis dengan penuh keprihatinan.
Meski demikian, Darlis tetap optimis bahwa program ini bisa menjadi langkah awal menuju perubahan besar dalam sistem kesehatan di Kaltim.
Dengan evaluasi menyeluruh dan komitmen dari semua pihak, program ini bisa memberikan dampak positif yang lebih luas.
Program pemeriksaan kesehatan gratis mungkin hanya langkah pertama, namun Darlis percaya bahwa jika fondasinya dibangun dengan kuat, ini bisa membuka pintu untuk perubahan besar.
Masyarakat yang lebih sehat, lebih sadar akan pentingnya deteksi dini, dan lebih siap menghadapi tantangan kesehatan di masa depan adalah harapan yang ingin diwujudkan melalui program ini.